Akun Korea Selatan surplus USD2,25 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Surplus akun 'transaksi berjalan' Korea Selatan (Korsel) melebar pada Januari 2013, menyusul meningkatkannya ekspor dari produk elektronik dan petrokimia.
Bank Sentral Korea Selatan mencatat kenaikan surplus USD2,25 miliar, dibandingkan dengan revisi surplus USD2,14 miliar pada Desember 2012. Transaksi berjalan ini merupakan ukuran terluas dari perdagangan, pelacakan barang, jasa dan pendapatan investasi.
Torehan tersebut memberikan dorongan kepada Presiden Park Geun Hye, yang berjanji pada hari pertamanya, 25 Februari lalu, untuk merevitalisasi perekonomian karena penurunan yen dan prospek ekspor Korea Selatan. Pertumbuhan di China dan Amerika Serikat meningkatkan prospek lebih lanjut untuk pengiriman 'Negeri Ginseng' itu.
"Korea juga siap mendapatkan keuntungan dari kondisi eksternal yang lebih kuat sepanjang tahun, terutama di China," kata Ronald Man, seorang analis berbasis di Hong Kong, dari HSBC Holdings Plc, seperti dilansir Bloomberg, Kamis (28/2/2013).
"Pada gilirannya, ekspor kuat akan mengangkat lapangan kerja dan pendapatan rumah tangga," tambahnya.
Ekspor Korea Selatan naik 10,9 persen pada Januari 2013, merupakan terbesar dalam 11 bulan, setelah waktu liburan Tahun Baru Imlek terdistorsi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Bank Sentral Korea Selatan mencatat kenaikan surplus USD2,25 miliar, dibandingkan dengan revisi surplus USD2,14 miliar pada Desember 2012. Transaksi berjalan ini merupakan ukuran terluas dari perdagangan, pelacakan barang, jasa dan pendapatan investasi.
Torehan tersebut memberikan dorongan kepada Presiden Park Geun Hye, yang berjanji pada hari pertamanya, 25 Februari lalu, untuk merevitalisasi perekonomian karena penurunan yen dan prospek ekspor Korea Selatan. Pertumbuhan di China dan Amerika Serikat meningkatkan prospek lebih lanjut untuk pengiriman 'Negeri Ginseng' itu.
"Korea juga siap mendapatkan keuntungan dari kondisi eksternal yang lebih kuat sepanjang tahun, terutama di China," kata Ronald Man, seorang analis berbasis di Hong Kong, dari HSBC Holdings Plc, seperti dilansir Bloomberg, Kamis (28/2/2013).
"Pada gilirannya, ekspor kuat akan mengangkat lapangan kerja dan pendapatan rumah tangga," tambahnya.
Ekspor Korea Selatan naik 10,9 persen pada Januari 2013, merupakan terbesar dalam 11 bulan, setelah waktu liburan Tahun Baru Imlek terdistorsi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
(dmd)