Petani tolak jual padi dan beras ke Bulog
A
A
A
Sindonews.com - Para petani di Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim) menolak menjual padi dan beras hasil panen pada Perum Badan urusan Logistik (Bulog).
Keengganan para petani menjual hasil panennya pada Bulog cukup beralasan. Pasalnya, harga padi dan beras di pasaran saat ini lebih tingi dari harga pembelian pemerintah (HPP). Jika hal ini dibiarkan, target pengadaan gabah dan beras oleh Bulog tidak akan tercapai tahun ini.
Menurut seorang petani di daerah tersebut, Syifa, harga padi dan beras di pasaran saat ini cukup tinggi. Harganya mencapai Rp4.600 sampai Rp5 ribu per kilogram (kg) dan beras berkualitas medium di pasaran harganya bisa mencapai Rp7.300 sampai Rp7.500 per kg.
"Kalau dijual ke Bulog, padi atau gabah itu hanya dihargai Rp4.200 per kg dan beras kualitas medium dihargai Rp6.400 per kg. Akibatnya, para petani lebih memilih menjual gabah dan berasnya ke pasar daripada ke Bulog," katanya, Jumat (1/3/2013).
Menyikapi masalah ini, Kadivre Bulog Jawa Timur, Rusdianto mengaku, target penyerapan padi dari petani oleh Bulog pada tahun ini masih cukup tinggi, mencapai 1,1 juta ton.
Namun, meski petani enggan menjual beras dan padinya ke Bulog, pihaknya mengaku tidak khawatir. Karena saat ini baru panen awal. "Jika masa panen sudah memasuki pertengahan atau akhir, harga padi dan beras di pasaran akan kembali turun. Sehingga kami yakin petani akan berbondong-bondong menjual padi dan berasnya pada Bulog," kata Rusdianto.
Keengganan para petani menjual hasil panennya pada Bulog cukup beralasan. Pasalnya, harga padi dan beras di pasaran saat ini lebih tingi dari harga pembelian pemerintah (HPP). Jika hal ini dibiarkan, target pengadaan gabah dan beras oleh Bulog tidak akan tercapai tahun ini.
Menurut seorang petani di daerah tersebut, Syifa, harga padi dan beras di pasaran saat ini cukup tinggi. Harganya mencapai Rp4.600 sampai Rp5 ribu per kilogram (kg) dan beras berkualitas medium di pasaran harganya bisa mencapai Rp7.300 sampai Rp7.500 per kg.
"Kalau dijual ke Bulog, padi atau gabah itu hanya dihargai Rp4.200 per kg dan beras kualitas medium dihargai Rp6.400 per kg. Akibatnya, para petani lebih memilih menjual gabah dan berasnya ke pasar daripada ke Bulog," katanya, Jumat (1/3/2013).
Menyikapi masalah ini, Kadivre Bulog Jawa Timur, Rusdianto mengaku, target penyerapan padi dari petani oleh Bulog pada tahun ini masih cukup tinggi, mencapai 1,1 juta ton.
Namun, meski petani enggan menjual beras dan padinya ke Bulog, pihaknya mengaku tidak khawatir. Karena saat ini baru panen awal. "Jika masa panen sudah memasuki pertengahan atau akhir, harga padi dan beras di pasaran akan kembali turun. Sehingga kami yakin petani akan berbondong-bondong menjual padi dan berasnya pada Bulog," kata Rusdianto.
(izz)