Ekonom: Jangan buru-buru tambah impor bawang putih

Jum'at, 01 Maret 2013 - 15:04 WIB
Ekonom: Jangan buru-buru tambah impor bawang putih
Ekonom: Jangan buru-buru tambah impor bawang putih
A A A
Sindonews.com - Pengamat ekonomi dari Econit, Hendri Saparini berpendapat, melonjaknya harga bawang putih belakangan ini hingga menyentuh kisaran Rp30 ribu per kg tidak perlu disikapi terburu-buru dengan mencabut pembatasan impor bawang putih.

Seperti diketahui, bawang putih merupakan salah satu dari 13 komoditas yang dibatasi impornya dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 60 Tahun 2012 (Permentan No.60/2012) tentang rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH).

Menurut Hendri, pencabutan pembatasan impor bawang putih dalam jangka pendek mungkin memang akan menurunkan angka inflasi. Namun, dalam jangka panjang bisa saja malah semakin merugikan Indonesia karena akan memperparah ketergantungan pada pasokan bawang putih impor.

"Inflasi tinggi tidak baik, (tentu saja) iya. Tapi menekan inflasi tidak seperti itu. Tidak se-simple itu, kita harus punya tujuan yang lebih luas," jelas Hendri kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (1/3/2013).

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa kenaikan harga bawang putih memberikan kontribusi paling besar terhadap tekanan inflasi Februari 2013.

"Penyebab utama inflasi, pertama bawang putih mempunyai peran 16 persen. Perubahan harganya Februari terhadap Januari mencapai 32 persen. Keterbatasan pasokan di pasar karena biasanya masih dipenuhi impor," papar Kepala BPS Suryamin pagi tadi.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4905 seconds (0.1#10.140)