Penyebab lonjakan harga bawang putih perlu dikaji
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat ekonomi dari Econit, Hendri Saparini menyatakan, penyebab meroketnya harga bawang putih hingga 32 persen menjadi Rp36 ribu per kilogram (kg) pada Februari 2013 masih perlu pengkajian lebih dalam.
"Harus dievaluasi apakah ini betul-betul produksi (bawang putih) di bawah konsumsi atau masalah distribusi. Ada datanya dulu ini kurangnya di pasar atau produksi," ujar Hendri Saparini saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Jumat (1/3/2013).
Hendri menolak solusi jangka pendek menambah impor bawang putih untuk menekan inflasi dan menghentikan lonjakan harga bawang putih. Dia mengkhawatirkan langkah seperti itu akan merugikan Indonesia dalam jangka panjang akibat semakin parahnya ketergantungan pada impor.
Menurutnya, solusi jangka panjang yang tepat yaitu peningkatan produksi bawang putih di dalam negeri. Karena itu, perlu dievaluasi apa penyebab produksi bawang putih nasional sangat rendah.
"Program apa yang enggak jalan untuk peningkatan produksi, harus ada evaluasi secara terintegrasi," ujarnya.
Seperti diketahui, harga bawang putih dibeberapa pasar tradisional terus menanjak dari sebelumnya Rp10 ribu per Kg, saat ini mencapai Rp36 ribu per Kg.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, kenaikan harga bawang putih memberikan kontribusi paling besar terhadap tekanan inflasi Februari 2013.
"Penyebab utama inflasi, pertama bawang putih mempunyai peran 16 persen. Perubahan harganya Februari terhadap Januari mencapai 32 persen. Keterbatasan pasokan di pasar karena biasanya masih dipenuhi impor," papar Kepala BPS Suryamin, pagi tadi.
"Harus dievaluasi apakah ini betul-betul produksi (bawang putih) di bawah konsumsi atau masalah distribusi. Ada datanya dulu ini kurangnya di pasar atau produksi," ujar Hendri Saparini saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Jumat (1/3/2013).
Hendri menolak solusi jangka pendek menambah impor bawang putih untuk menekan inflasi dan menghentikan lonjakan harga bawang putih. Dia mengkhawatirkan langkah seperti itu akan merugikan Indonesia dalam jangka panjang akibat semakin parahnya ketergantungan pada impor.
Menurutnya, solusi jangka panjang yang tepat yaitu peningkatan produksi bawang putih di dalam negeri. Karena itu, perlu dievaluasi apa penyebab produksi bawang putih nasional sangat rendah.
"Program apa yang enggak jalan untuk peningkatan produksi, harus ada evaluasi secara terintegrasi," ujarnya.
Seperti diketahui, harga bawang putih dibeberapa pasar tradisional terus menanjak dari sebelumnya Rp10 ribu per Kg, saat ini mencapai Rp36 ribu per Kg.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, kenaikan harga bawang putih memberikan kontribusi paling besar terhadap tekanan inflasi Februari 2013.
"Penyebab utama inflasi, pertama bawang putih mempunyai peran 16 persen. Perubahan harganya Februari terhadap Januari mencapai 32 persen. Keterbatasan pasokan di pasar karena biasanya masih dipenuhi impor," papar Kepala BPS Suryamin, pagi tadi.
(izz)