Budi Hartono masih paling tajir di Indonesia 2013

Selasa, 05 Maret 2013 - 14:47 WIB
Budi Hartono masih paling...
Budi Hartono masih paling tajir di Indonesia 2013
A A A
Sindonews.com - Di tengah gempuran krisis ekonomi di berbagai belahan dunia, ekonomi Indonesia bisa dibilang cukup stabil. Buktinya, krisis ekonomi global tidak terlalu mempengaruhi kekayaan para miliarder di Tanah Air.

Meskipun ada yang terkikis harta kekayaannya, namun tidak sedikit miliarder Indonesia yang bisa mempertahankan kekayaan atau malah semakin tebal kantongnya.

Budi Hartono, walaupun kekayaannya di tahun ini menurun sebesar USD6,5 miliar, yakni dari USD15 miliar tahun lalu menjadi USD8,5 miliar, dia masih tercatat sebagai orang paling kaya di Indonesia.

Sementara beberapa taipan, seperti Hary Tanoesudibjo, Sri Prakash Lokia, Peter Sondakh, Martua Sitorus, menjadi orang yang paling berhasil tahun ini sehingga kekayaannya meningkat. Sementara kekayaan Chairul Tanjung dan Sukanto Tanoto tercatat stabil dibandingkan tahun kemarin.

Terungkapnya harta orang Indonesia ini bersamaan dengan dirilisnya kekayaan dari jajaran miliuner dunia seperti yang dilaporkan dalam Daftar Orang Terkaya di Dunia versi Forbes 2013.

Dari daftar 1.426 nama orang terkaya di dunia, dengan kekayaan bersih sebesar USD5,4 triliun, atau naik dari sebelumnya USD4,6 triliun yang dilansir Forbes, sedikitnya ada 25 nama oarang kaya asal Indonesia yang termasuk dalam 1.426 daftar nama tersebut.

Berikut daftar kekayaan orang-orang kaya di Indonesia di 2013 berdasarkan pemeringkatan Indonesia dan pemeringkatan dunia, seperti dilansir dari Forbes, Selasa (5/3/2013):

1. (131) R Budi Hartono, USD8,5 miliar, usaha perbankan dan rokok.
2. (138) Michael Hartono, USD8,2 miliar, usaha perbankan dan rokok.
3. (395) Sri Prakash Lohia, USD3,4 miliar, usaha polyester.
4. (395) Chairul Tanjung, USD3,4 miliar, usaha perbankan dan media.
5. (503) Sukanto Tanoto, USD2,8 miliar, berbagai sektor.
6. (589) Peter Sondakh, USD2,5 miliar, sektor jasa investasi.
7. (736) Martua Sitorus, USD2 miliar, usaha minyak kelapa sawit.
8. (736) Tahir, USD2 miliar, berbagai sektor.
9. (882) Low Tuck Kwong, USD1,7 miliar, usaha batu bara.
10. (882) Theodore Rachmat, USD1,7 miliar, usaha batu bara.
11. (882) Hary Tanoesoedibjo, USD1,7 miliar, bidang media.
12. (931) Achmad Hamami & keluarga, USD1,6 miliar, usaha alat berat.
13. (931) Murdaya Poo, USD1,6 miliar, berbagai sektor.
14. (931) Djoko Susanto, USD1,6 miliar, sektor retail.
15. (974) Ciputra & keluarga, USD1,5 miliar, bidang real estat.
16. (1.107) Edwin Soeryadjaya, USD1,3 miliar, usaha batu bara.
17. (1.175) Kiki Barki, USD1,2 miliar, usaha batu bara.
18. (1.175) Sjamsul Nursalim, USD1,2 miliar, usaha ban.
19. (1.250) Garibaldi Thohir, USD1,15 miliar, usaha batu bara.
20. (1.268) Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, USD1,1 miliar, usaha minyak kelapa sawit.
21. (1.268) Benny Subianto, USDD1,1 miliar, usaha batu bara.
22. (1.342) Soegiarto Adikoesoemo, USD1 miliar, sektor kimia.
23. (1.342) Santosa Handojo, USD1 miliar, sektor peternakan.
24. (1.342) Harjo Sutanto, USD1 miliar, sektor produk konsumer.
25. (1.342) Alexander Tedja, USD1 miliar, sektor real estat.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6497 seconds (0.1#10.140)