Ikatan Akutan Indonesia siap adopsi penuh IFRS

Rabu, 06 Maret 2013 - 12:57 WIB
Ikatan Akutan Indonesia...
Ikatan Akutan Indonesia siap adopsi penuh IFRS
A A A
Sindonews.com - Standar Pelaporan Keuangan Internasional Internasional atau Financial Reporting Standard (IFRS) rupanya bukan hal yang asing bagi lembaga keuangan Tanah Air. Indonesia sudah mengadopsi tahap pertama dari konversi IFRS pada 1 Januari 2012, yang secara material sama dengan IFRS versi tanggal 1 Januari 2009.

Guna menyempurnakan penerapannya secara utuh pada standard pelaporan keuangan di Indonesia, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) tengah bersiap melanjutkan tahap dua guna melakukan adopsi penuh IFRS.

"SAK (Standar Akuntansi Keuangan) konversi IFRS ini dirumuskan oleh DSAK-IAI. Dengan keberhasilan pertama, IAI siap untuk melanjutkan ke tahap dua guna melakukan adopsi penuh IFRS," terang Ketua DSAK-IAI, Rosita Uli Sinaga dalam acara "IFRS Dynamic and Beyond: Impact to Indonesia" di Hotel JW Mariot, Jakarta, Rabu (6/3/2013).

Akan tetapi, kata dia, penerapan IFRS secara penuh yang menggunakan standar principal based dan diakui secara internasional ini bukan perkara mudah dan tanpa tantangan. Bagi Indonesia, menurut dia, pergeseran dari rule-based standard ke principal standard memerlukan perubahan pola pikir di kalangan profesional akuntan.

Konvergensi IFRS ini, Rosita menuturkan, telah memaksa akuntan Indonesia untuk belajar banyak standar akuntansi baru selama tiga tahun terakhir ini.

"Sejak 1 Januari 2012, Indonesia telah mengadopsi seluruh IFRS per 1 Januari 2009, kecuali IFRS 1, IAS 41, IFRC 15. Dan hingga 1 Desember 2012 telah diterbitkan 40 PSAK, 20 ISAK dan 11 PPSAK," ungkap dia.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad menegaskan, pihaknya tengah serius menerapkan standar akuntansi yang baik, sehingga kualitas lembaga keuangan nasional dapat disetarakan dengan kualitas lembaga keuangan internasional.

Muliaman menilai, penerapan IFRS sebagai standar pelaporan keuangan global harus diterapkan guna mewujudkan cita-cita menyetarakan diri dengan lembaga keuangan bertaraf internasional di seluruh dunia.
(rna)
Berita Terkait
OECD/INFE - OJK Conference...
OECD/INFE - OJK Conference di Bali
OJK Gelar Edukasi Keuangan...
OJK Gelar Edukasi Keuangan untuk Pelajar
OJK Pastikan Sektor...
OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan Pada Level Terkendali
OJK Menyadari Pentingnya...
OJK Menyadari Pentingnya GRC Terintegrasi di Sektor Jasa Keuangan
OJK Beri Dua Stimulus...
OJK Beri Dua Stimulus Lanjutan Bagi Sektor Industri Keuangan Non Bank
Bikin Cemas Banyak Orang,...
Bikin Cemas Banyak Orang, Ini Detail Aturan Main POJK Stimulus Covid-19
Berita Terkini
Moodys Bunyikan Alarm...
Moody's Bunyikan Alarm Peringatan Kesehatan Fiskal AS
44 menit yang lalu
Tak Terbendung! Harga...
Tak Terbendung! Harga Emas Tembus ke Rp1.806.000 per Gram
1 jam yang lalu
Dulu Kabur, Kini Perusahaan...
Dulu Kabur, Kini Perusahaan Asing Antri untuk Kembali ke Rusia
2 jam yang lalu
PetroChina Jabung Ciptakan...
PetroChina Jabung Ciptakan Multiplier Effect Ekonomi Jambi
4 jam yang lalu
PLN EPI Pasok 350 Ton...
PLN EPI Pasok 350 Ton Cangkang Sawit via Laut ke PLTU Tidore
5 jam yang lalu
Hore! Jelang Lebaran,...
Hore! Jelang Lebaran, Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini
8 jam yang lalu
Infografis
Kabar 100 Warga Gaza...
Kabar 100 Warga Gaza Dikirim ke Indonesia Disangkal Kemlu
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved