Impor tak jamin harga daging sapi turun
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah memang mengalokasikan impor daging sebanyak 80 ribu ton pada 2013. Namun, upaya tersebut belum menjamin mampu menekan harga daging yang masih relatif tinggi.
"Tingginya harga itu bisa saja terjadi karena permainan harga di tingkat pedagang atau bisa saja karena suplai yang kurang," kata Menteri Pertanian, Suswono saat menggelar sidak di Pasar Muntilan, Kabupaten Magelang, Rabu (6/3/2013).
Suswono memastikan, stok daging masih berjalan normal. Menurutnya, permasalahan daging dari segi pasokan maupun harga, hanya terjadi di kota besar seperti Jakarta, termasuk kota-kota di Jawa Barat (Jabar).
"Di Sleman, tadi kita ke peternakan dan tidak ada masalah. Di sini (Muntilan) suplai daging juga selalu tersedia," ujarnya.
Sejauh ini, pihaknya masih melakukan kajian bersama IPB dan akademisi lain terkait kasus tersebut. "Hasil kajian itu, potensi (sapi) dalam negeri untuk mencukupi kebutuhan konsumsi daging secara nasional mencapai 85 persen. Tapi bisa tidak, kita menangkap (peluang) itu," ujarnya.
Harga ideal daging sapi, lanjut Mentan, sebesar Rp75 ribu sampai Rp80 ribu per kg. Sebab, proses di tingkat peternak juga membutuhkan biaya. "Untuk itu, impor daging sapi dinilai belum perlu dilakukan. Kami akan menguyapakan pasokan daging dengan mendorong daging sapi dari peternak dalam negeri," terang dia.
Menurutnya, perlu dilakukan upaya memprioritaskan peternak dalam negeri ketimbang impor agar agar peternak dalam negeri tidak tertekan dan terus mengembangbiakan ternak. Sehingga, swasembada daging pada 2014 tercapai.
Mahalnya harga daging saat ini, seharusnya menguntungkan masyarakat khususnya peternak sapi. Sebab, harga sapi di pasaran juga ikut terdongkrak naik. "Kalau seperti ini, maka peternak dan petani yang diuntungkan. Ini yang kami harapkan. Namun jika nanti harga daging sapi naik lagi hingga tak terkendali, maka kami akan bersikap," kata Suswono menegaskan.
"Tingginya harga itu bisa saja terjadi karena permainan harga di tingkat pedagang atau bisa saja karena suplai yang kurang," kata Menteri Pertanian, Suswono saat menggelar sidak di Pasar Muntilan, Kabupaten Magelang, Rabu (6/3/2013).
Suswono memastikan, stok daging masih berjalan normal. Menurutnya, permasalahan daging dari segi pasokan maupun harga, hanya terjadi di kota besar seperti Jakarta, termasuk kota-kota di Jawa Barat (Jabar).
"Di Sleman, tadi kita ke peternakan dan tidak ada masalah. Di sini (Muntilan) suplai daging juga selalu tersedia," ujarnya.
Sejauh ini, pihaknya masih melakukan kajian bersama IPB dan akademisi lain terkait kasus tersebut. "Hasil kajian itu, potensi (sapi) dalam negeri untuk mencukupi kebutuhan konsumsi daging secara nasional mencapai 85 persen. Tapi bisa tidak, kita menangkap (peluang) itu," ujarnya.
Harga ideal daging sapi, lanjut Mentan, sebesar Rp75 ribu sampai Rp80 ribu per kg. Sebab, proses di tingkat peternak juga membutuhkan biaya. "Untuk itu, impor daging sapi dinilai belum perlu dilakukan. Kami akan menguyapakan pasokan daging dengan mendorong daging sapi dari peternak dalam negeri," terang dia.
Menurutnya, perlu dilakukan upaya memprioritaskan peternak dalam negeri ketimbang impor agar agar peternak dalam negeri tidak tertekan dan terus mengembangbiakan ternak. Sehingga, swasembada daging pada 2014 tercapai.
Mahalnya harga daging saat ini, seharusnya menguntungkan masyarakat khususnya peternak sapi. Sebab, harga sapi di pasaran juga ikut terdongkrak naik. "Kalau seperti ini, maka peternak dan petani yang diuntungkan. Ini yang kami harapkan. Namun jika nanti harga daging sapi naik lagi hingga tak terkendali, maka kami akan bersikap," kata Suswono menegaskan.
(izz)