Telecom Italia catat rugi bersih 1,6 miliar euro
A
A
A
Sindonews.com - Telecom Italia SpA (TIT), perusahaan telekomunikasi terbesar Italia, melaporkan kerugian pada 2012 setelah mengambil writedown lebih besar dari perkiraan goodwill sekitar 4 miliar euro (USD5,2 milyar).
Dilansir dari Bloomberg, Jumat (8/3/2013), perusahaan yang berbasis di Milan itu mengalami rugi bersih sebesar 1,6 miliar euro, dibandingkan kerugian sebesar 4,8 miliar euro pada 2011. Writedown terjadi terkait dengan pembelian Olivetti pada 1999 dan akuisisi saham minoritas Telecom Italia Mobile pada 2005.
Oriana Cardani, seorang analis dari Centrobanca, yang merekomendasikan membeli saham mengatakan, perusahaan diharapkan membuat pencadangan goodwill 2 miliar euro menjadi 3 miliar euro. "Perusahaan harus membuat pencadangan," ucapnya.
Telecom Italia menegaskan perkiraan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi turun dengan persentase lebih rendah satu digit, termasuk ayunan mata uang, akuisisi, pelepasan dan pendapatan non-organik pada 2013.
Saham Telecom Italia naik 2,9 persen menjadi 57,8 sen di Milan, kemarin. Mereka telah kehilangan 15 persen tahun ini, atas pemotongan nilai pasar perusahaan menjadi 10,8 miliar euro.
Dilansir dari Bloomberg, Jumat (8/3/2013), perusahaan yang berbasis di Milan itu mengalami rugi bersih sebesar 1,6 miliar euro, dibandingkan kerugian sebesar 4,8 miliar euro pada 2011. Writedown terjadi terkait dengan pembelian Olivetti pada 1999 dan akuisisi saham minoritas Telecom Italia Mobile pada 2005.
Oriana Cardani, seorang analis dari Centrobanca, yang merekomendasikan membeli saham mengatakan, perusahaan diharapkan membuat pencadangan goodwill 2 miliar euro menjadi 3 miliar euro. "Perusahaan harus membuat pencadangan," ucapnya.
Telecom Italia menegaskan perkiraan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi turun dengan persentase lebih rendah satu digit, termasuk ayunan mata uang, akuisisi, pelepasan dan pendapatan non-organik pada 2013.
Saham Telecom Italia naik 2,9 persen menjadi 57,8 sen di Milan, kemarin. Mereka telah kehilangan 15 persen tahun ini, atas pemotongan nilai pasar perusahaan menjadi 10,8 miliar euro.
(dmd)