Investor China siap investasi Rp1 T di pulau Karampuang

Selasa, 12 Maret 2013 - 19:54 WIB
Investor China siap...
Investor China siap investasi Rp1 T di pulau Karampuang
A A A
Sindonews.com - Investor asal China dipastikan akan membangun hotel di Pulau Karampuang, Sulawesi Barat. Kepastian ini ditandai kehadiran juru bicara pengusaha China, Ishaqe pada pertengahan Januari 2013, dilanjutkan pertemuan terbatas dengan Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di China, baru-baru ini.

"Investor China tertarik membangun hotel di pulau Karampuang. Dengan dibangunnya hotel di pulau itu, tentu akan menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Selain itu, pembangunan hotel ini juga dapat menambah PAD," katanya, Selasa (12/3/2013).

Anwar melanjutkan, berdasarkan informasi yang diperoleh, hotel tersebut akan dibangun di bawah air dengan anggaran sebesar Rp1 triliun. Rencananya, pembangunan akan dimulai pada tahun ini dengan konsep yang unik. Apalagi, investor China juga akan membangun jembatan penghubung antara Mamuju dengan Pulau Karampuang.

"Kemarin saya dan Ketua DPRD Sulbar, Hamzah Hapati Hasan, diundang ke China dan mulai menaruh harapan. Semua biaya ditanggung investor. Saya sebagai kepala pemerintahan di Sulbar tetap membuka diri bagi setiap investor yang akan melakukan investasi di daerah. Pemerintah akan membuat kerangka acuan untuk penandatanganan kerja sama, sehingga tujuan investor bisa lebih cepat dilaksanakan," katanya.

Selain hotel di Pulau Karampuang, China juga akan membangun industri tenaga listrik atau solar cell di Mamuju. Untuk rencana ini, Pemprov Sulbara dan investor sudah menandatangani nota kerja sama di Cina.

"Hasilnya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan di Sulbar. Tapi juga dipasarkan seluruh provinsi di Indonesia dan di ekspor ke Vietnam, Kamboja, dan ke sejumlah negara di Afrika. Energi listrik solar cell bisa melayani daerah belum memiliki energi listrik PLN," jelas dia.

Anwar mengaku belum mengetahui jumlah investasi yang akan ditanamkan. Sebab investor baru akan meninjau lokasi pembangunan industri, sekitar April 2013. Energi solar cell ini memiliki pangsa pasar yang jelas dan bisa menjadi pengganti mesin genset.

Menurutnya, investor juga akan memberdayakan tenaga kerja lokal. Secara teknis, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulbar, Harry Warganegara mengatakan, solar cell merupakan pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik.

Investor yang menanamkan modal adalah China Jinggong Group Co ltd asal Kota Shaoxing, China. "Pertemuan dengan pengusaha dan pemilik salah satu industri terbesar diKota Shaoxing juga dihadiri pejabat pemerintah setempat. Dalam pertemuan tersebut, Jinggong Group menyampaikan keinginannya untuk membangun industri solar cell dan bahan bangunan baja ringan," kata Harry.

Meski sempat terputus akibat jaringan, Hamzah Hapati Hasan yang dihubungi melalui telepon mengatakan, DPRD Sulbar selalu mendukung program pembangunan pemerintah. Terutama dalam upayanya menjaring investor dari lokal maupun mancanegara.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0890 seconds (0.1#10.140)