Laba bersih Indocement naik 32%
A
A
A
Sindonews.com - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sepanjang tahun lalu berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 32 persen menjadi Rp4,76 triliun dari Rp3,6 triliun pada 2011.
Dari laporan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/3/2013) terungkap bahwa naiknya laba bersih perseroan seiring dengan naiknya pendapatan bersih perseroan pada tahun itu, sebagai akibat naiknya volume penjualan semen. Pada 2012, pendapatan bersih perseroan naik 25 persen menjadi Rp17,29 triliun dari tahun sebelumnya Rp13,89 triliun.
Sementara volume penjualan semen perseroan pada tahun lalu naik 12 persen menjadi 17,98 juta ton dari 16,01 juta ton pada 2011. Tahun lalu, volume penjualan domestik perseroan meningkat 16,1 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 14,5 persen, sehingga pangsa pasar semen perseroan mencapai 32 persen.
Adapun, volume penjualan ekspor menurun sebesar 84,5 persen menjadi 95 ribu ton dari tahun lalu sebanyak 613 ribu ton. Itu terjadi karena perseroan fokus memenuhi tingginya permintaan pasar dalam negeri.
Sementara itu, naiknya pendapatan bersih diikuti naiknya beban pokok pendapatan sebesar 21 persen menjadi Rp9,02 triliun dari Rp7,45 triliun pada 2011. Laba usaha tumbuh 33 persen menjadi Rp5,88 triliun dari tahun sebelumnya Rp4,42 triliun. Sedangkan ebitda tercatat naik 31 persen menjadi Rp6,65 triliun dari Rp5,08 triliun pada 2011.
Dari laporan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/3/2013) terungkap bahwa naiknya laba bersih perseroan seiring dengan naiknya pendapatan bersih perseroan pada tahun itu, sebagai akibat naiknya volume penjualan semen. Pada 2012, pendapatan bersih perseroan naik 25 persen menjadi Rp17,29 triliun dari tahun sebelumnya Rp13,89 triliun.
Sementara volume penjualan semen perseroan pada tahun lalu naik 12 persen menjadi 17,98 juta ton dari 16,01 juta ton pada 2011. Tahun lalu, volume penjualan domestik perseroan meningkat 16,1 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 14,5 persen, sehingga pangsa pasar semen perseroan mencapai 32 persen.
Adapun, volume penjualan ekspor menurun sebesar 84,5 persen menjadi 95 ribu ton dari tahun lalu sebanyak 613 ribu ton. Itu terjadi karena perseroan fokus memenuhi tingginya permintaan pasar dalam negeri.
Sementara itu, naiknya pendapatan bersih diikuti naiknya beban pokok pendapatan sebesar 21 persen menjadi Rp9,02 triliun dari Rp7,45 triliun pada 2011. Laba usaha tumbuh 33 persen menjadi Rp5,88 triliun dari tahun sebelumnya Rp4,42 triliun. Sedangkan ebitda tercatat naik 31 persen menjadi Rp6,65 triliun dari Rp5,08 triliun pada 2011.
(rna)