Putin tunjuk Nabiullina sebagai kepala bank sentral
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memilih orang dari lingkaran dalam pemerintahan untuk memimpin bank sentral, setelah panggilan pemerintah untuk menurunkan biaya pinjaman tidak didengar.
Putin menominasikan Elvira Nabiullina, 49, mantan menteri ekonomi, untuk mengambil alih jabatan ketua Bank Sentral Rusia dari Sergey Ignatiev, yang akan pensiun pada akhir jabatan ketiganya, 23 Juni mendatang.
Dilansir dari Bloomberg, Rabu (13/3/2013), jika disetujui anggota parlemen, dia akan menjadi perempuan pertama yang memimpin otoritas moneter kelompok delapan (G8).
Nabiullina diperlukan untuk mengendalikan bentrokan antara pemerintah dan bank sentral atas suku bunga ekonomi Rusia sebesar USD2 triliun, memperluas di laju terlemah sejak kontraksi 2009.
Putin, yang membawanya (Nabiullina) ke Kremlin ketika beralih dari perannya sebagai perdana menteri, Mei 2012 lalu, telah mengatakan biaya pinjaman "substansial" yang lebih tinggi daripada inflasi menjadi sumber keprihatinan.
"Nabiullina sangat selaras dengan presiden. Putin telah mendesak agar kebijakan moneter lebih mudah. Nabiullina dapat membuat gerakan ke arah itu," kata Tim McCarthy, kepala manajemen aset dari Valartis Bank di Jenewa, yang memiliki lebih dari USD1 miliar investasi di pasar negara berkembang.
Putin menominasikan Elvira Nabiullina, 49, mantan menteri ekonomi, untuk mengambil alih jabatan ketua Bank Sentral Rusia dari Sergey Ignatiev, yang akan pensiun pada akhir jabatan ketiganya, 23 Juni mendatang.
Dilansir dari Bloomberg, Rabu (13/3/2013), jika disetujui anggota parlemen, dia akan menjadi perempuan pertama yang memimpin otoritas moneter kelompok delapan (G8).
Nabiullina diperlukan untuk mengendalikan bentrokan antara pemerintah dan bank sentral atas suku bunga ekonomi Rusia sebesar USD2 triliun, memperluas di laju terlemah sejak kontraksi 2009.
Putin, yang membawanya (Nabiullina) ke Kremlin ketika beralih dari perannya sebagai perdana menteri, Mei 2012 lalu, telah mengatakan biaya pinjaman "substansial" yang lebih tinggi daripada inflasi menjadi sumber keprihatinan.
"Nabiullina sangat selaras dengan presiden. Putin telah mendesak agar kebijakan moneter lebih mudah. Nabiullina dapat membuat gerakan ke arah itu," kata Tim McCarthy, kepala manajemen aset dari Valartis Bank di Jenewa, yang memiliki lebih dari USD1 miliar investasi di pasar negara berkembang.
(dmd)