Data penjualan ritel dorong Dow Jones lanjutkan rekor
A
A
A
Sindonews.com - Saham-saham di Wall Street pada perdagangan Rabu waktu setempat naik tipis, dengan Indeks Dow Jones melanjutkan penguatannya di hari kesembilan dan menuju rekor barunya. Ini didukung penjualan ritel cukup kuat, yang menunjukkan kondisi ekonomi Amerika Serikat yang makin baik.
Kenaikan Indeks Dow Jones selama sembilan hari berturut-turut merupakan yang terpanjang sejak November 1996. Namun, volume yang terjadi pada perdagangan semalam minim. Indeks S&P 500 berakhir pada level tertinggi, sekitar 1 persen dari posisi intraday tertinggi di 1.576,09 yang terjadi pada 2007.
"Saya pikir kita akan segera melihat bahwa Indeks S&P akan menyentuh level tertingginya. Menurut saya, pasar saham belum mencapai puncaknya dan masih ada kekuatan untuk menggerakan pasar lebih tinggi. Apakah kita akan melihat koreksi 10 persen dalam waktu dekat? Kami belum melihatnya, namun investor akan menjadi lebih selektif untuk membeli saham," kata Analis Strategi Teknis C&Co/PrinceRidge di New York, Ari Wald seperti dilansir Reuters, Kamis (14/3/2013).
Laporan penjualan ritel memperkuat pandangan bahwa ekonomi AS memiliki momentum untuk membaik, meski dengan hambatan pemulihan yang dihadapi. Penjualan ritel naik 1,1 persen pada Februari, yang merupakan kenaikan terbesar sejak September 2012.
Indeks Dow Jones industrial average (DJI) naik 5,22 poin atau 0,04 persen ke 14.455,28, Indeks The Standard & Poor 500 (SPX) naik 2,04 poin atau 0,13 persen ke 1.554,52, dan indeks Nasdaq Composite Index (IXIC) naik 2,80 poin atau 0,09 persen menjadi 3.245,12.
Kenaikan Indeks Dow Jones selama sembilan hari berturut-turut merupakan yang terpanjang sejak November 1996. Namun, volume yang terjadi pada perdagangan semalam minim. Indeks S&P 500 berakhir pada level tertinggi, sekitar 1 persen dari posisi intraday tertinggi di 1.576,09 yang terjadi pada 2007.
"Saya pikir kita akan segera melihat bahwa Indeks S&P akan menyentuh level tertingginya. Menurut saya, pasar saham belum mencapai puncaknya dan masih ada kekuatan untuk menggerakan pasar lebih tinggi. Apakah kita akan melihat koreksi 10 persen dalam waktu dekat? Kami belum melihatnya, namun investor akan menjadi lebih selektif untuk membeli saham," kata Analis Strategi Teknis C&Co/PrinceRidge di New York, Ari Wald seperti dilansir Reuters, Kamis (14/3/2013).
Laporan penjualan ritel memperkuat pandangan bahwa ekonomi AS memiliki momentum untuk membaik, meski dengan hambatan pemulihan yang dihadapi. Penjualan ritel naik 1,1 persen pada Februari, yang merupakan kenaikan terbesar sejak September 2012.
Indeks Dow Jones industrial average (DJI) naik 5,22 poin atau 0,04 persen ke 14.455,28, Indeks The Standard & Poor 500 (SPX) naik 2,04 poin atau 0,13 persen ke 1.554,52, dan indeks Nasdaq Composite Index (IXIC) naik 2,80 poin atau 0,09 persen menjadi 3.245,12.
(rna)