Transformasi KRL ekonomi ke Commuter Line capai 70%
A
A
A
Sindonews.com - Sebagai langkah taktis memberikan pelayanan yang lebih baik kepada penggunanya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero mulai merealisasikan peremajaan unit kereta rel listrik (KRL) dengan mengganti sejumlah KRL ekonomi dengan KRL AC Commuter Line.
Kepala Humas KAI, Mateta Rizalulhaq menerangkan, hingga saat ini penggatian setidaknya sudah melingkupi 70 persen dari total rangkaian gerbong kereta api kelas ekonomi yang melayani jarak jauh yang dikelola perseroan.
"Kereta api ekonomi jarak jauh secara bertahap sudah kami AC-kan sejak tahun lalu dan sudah selesai 70 persen dari total 1.000 lebih rangkaian gerbong untuk Jawa-Sumatera. Ada rangkaian yang sudah full di-AC-kan, tapi ada juga yang masih bercampur," ujar Mateta di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (13/3/2013) malam.
Peremajaan unit juga dilakukan pada sejumlah rangkaian kereta di wilayah Bogor dan Bekasi dengan mengganti seluruh kereta berusia 74 tahun, dengan pertimbangan kondisi fisik yang terlihat dari badan gerbong yang sudah berlubang dan mulai sulitnya suku cadang yang sesuai.
"Di Tangerang sudah tidak ada KRL ekonomi, seluruhnya KRL AC Commuter Line. Sedangkan untuk Bogor-Bekasi masih ada beberapa yang masih KRL ekonomi," jelasnya.
Sejalan dengan peremajaan tersebut, Mateta menerangkan, unit KRL yang telah diganti tidak dibuang begitu saja, namun tetap dimanfaatkan sebagai kereta perintis di kawasan lain, seperti Aceh dan sekitarnya.
"Tidak kita buang dong. KRL itu kita manfaatkan lagi sebagai kereta perintis, seperti di Aceh dan trans Sumatra," tandasnya.
Kepala Humas KAI, Mateta Rizalulhaq menerangkan, hingga saat ini penggatian setidaknya sudah melingkupi 70 persen dari total rangkaian gerbong kereta api kelas ekonomi yang melayani jarak jauh yang dikelola perseroan.
"Kereta api ekonomi jarak jauh secara bertahap sudah kami AC-kan sejak tahun lalu dan sudah selesai 70 persen dari total 1.000 lebih rangkaian gerbong untuk Jawa-Sumatera. Ada rangkaian yang sudah full di-AC-kan, tapi ada juga yang masih bercampur," ujar Mateta di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (13/3/2013) malam.
Peremajaan unit juga dilakukan pada sejumlah rangkaian kereta di wilayah Bogor dan Bekasi dengan mengganti seluruh kereta berusia 74 tahun, dengan pertimbangan kondisi fisik yang terlihat dari badan gerbong yang sudah berlubang dan mulai sulitnya suku cadang yang sesuai.
"Di Tangerang sudah tidak ada KRL ekonomi, seluruhnya KRL AC Commuter Line. Sedangkan untuk Bogor-Bekasi masih ada beberapa yang masih KRL ekonomi," jelasnya.
Sejalan dengan peremajaan tersebut, Mateta menerangkan, unit KRL yang telah diganti tidak dibuang begitu saja, namun tetap dimanfaatkan sebagai kereta perintis di kawasan lain, seperti Aceh dan sekitarnya.
"Tidak kita buang dong. KRL itu kita manfaatkan lagi sebagai kereta perintis, seperti di Aceh dan trans Sumatra," tandasnya.
(rna)