Inalum akan dijadikan BUMN mandiri
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan, pembelian PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) tidak akan melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Pemerintah memutuskan untuk menjadikan Inalum sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“BUMN yang mandiri, yang berdiri sendiri, yang nanti akan meneruskan kegiatan usahanya. Pengelolaan pasti di bawah Kementerian BUMN,” kata Agus dikutip dari situs resmi Kementerian Keuangan, Jumat (15/3/2013).
Menkeu menuturkan, pemerintah telah berkomitmen untuk mengambil alih PT Inalum pada tahun ini. Menkeu juga mengungkapkan bahwa pemerintah pun belum memiliki rencana untuk menjual kembali Inalum setelah pengambilalihan perusahaan tersebut dari pihak Jepang.
“Belum ada pikiran untuk ditender lagi, sekarang diambil alih dulu. Memang waktu yang dulu kita kalau diambil PIP, PIP akan tender. Tapi sekarang ini arahnya Inalum akan menjadi BUMN sendiri,” jelas Agus.
Saat ini, menurut Agus, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp7 triliun untuk mengambil alih Inalum. Dana tersebut berasal dari APBNP 2012 sebesar Rp2 triliun dan APBN 2013 sebesar Rp5 triliun.
"Kita sudah punya dana, tinggal eksekusi saja dan itu sekarang di bawah tanggung jawab Kementerian Perindustrian," tambah Agus.
Seperti diketahui, PT Inalum merupakan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dan konsorsium investor asal Jepang yang tergabung dalam Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd (NAA). Kerja sama yang dimulai sejak 1975 ini akan berakhir pada tahun 2013. Pemerintah saat ini menguasai 41,12 persen saham Inalum, sedangkan sisanya dikuasai oleh Nippon Asahan Alumunium.
“BUMN yang mandiri, yang berdiri sendiri, yang nanti akan meneruskan kegiatan usahanya. Pengelolaan pasti di bawah Kementerian BUMN,” kata Agus dikutip dari situs resmi Kementerian Keuangan, Jumat (15/3/2013).
Menkeu menuturkan, pemerintah telah berkomitmen untuk mengambil alih PT Inalum pada tahun ini. Menkeu juga mengungkapkan bahwa pemerintah pun belum memiliki rencana untuk menjual kembali Inalum setelah pengambilalihan perusahaan tersebut dari pihak Jepang.
“Belum ada pikiran untuk ditender lagi, sekarang diambil alih dulu. Memang waktu yang dulu kita kalau diambil PIP, PIP akan tender. Tapi sekarang ini arahnya Inalum akan menjadi BUMN sendiri,” jelas Agus.
Saat ini, menurut Agus, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp7 triliun untuk mengambil alih Inalum. Dana tersebut berasal dari APBNP 2012 sebesar Rp2 triliun dan APBN 2013 sebesar Rp5 triliun.
"Kita sudah punya dana, tinggal eksekusi saja dan itu sekarang di bawah tanggung jawab Kementerian Perindustrian," tambah Agus.
Seperti diketahui, PT Inalum merupakan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dan konsorsium investor asal Jepang yang tergabung dalam Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd (NAA). Kerja sama yang dimulai sejak 1975 ini akan berakhir pada tahun 2013. Pemerintah saat ini menguasai 41,12 persen saham Inalum, sedangkan sisanya dikuasai oleh Nippon Asahan Alumunium.
(gpr)