Astra Otopart incar Rp3,1 triliun dari right issue

Senin, 18 Maret 2013 - 18:07 WIB
Astra Otopart incar Rp3,1 triliun dari right issue
Astra Otopart incar Rp3,1 triliun dari right issue
A A A
Sindonews.com - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) menargetkan akan mendapat dana Rp3,1 triliun dari rencana Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (right issue/HMETD). Perseroan akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dalam rangka penerbitan HMETD tersebut.

Direktur AUTO, Robby Sani mengatakan, sebesar 74 persen dari hasil yang diraih perseroan akan dialokasikan untuk pembayaran utang. Sementara, sisa 26 persen akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis anak usaha. Perseroan berencana akan mendirikan pabrik baru dan mengakuisisi perusahaan yang sudah eksis.

Dia mengakui, setidaknya perseroan telah mengakuisisi empat perusahaan tahun lalu. "Kami akan membayar utang perbankan dan juga ekspansi bisnis dalam jangka panjang," ujar Robby, saat dihubungi di Jakarta, Senin (18/3/2013).

Menurutnya, skema right issue lebih menguntungkan karena tidak ada biaya bunga yang harus dibayar dibandingkan obligasi atau pinjaman perbankan. Selain itu, jumlah saham yang akan diterbitkan perseroan sebanyak 1,4 miliar saham dengan nilai nominal Rp100.

Setiap pemegang 100 saham lama yang namanya terdaftar dalam pemegang saham hingga 29 April 2013, memiliki 20-40 HMETD untuk membeli saham baru. Pihaknya berharap, kepemilikan publik sebesar 5 persen saat ini tidak mengalami perubahan setelah right issue. "Semoga investor ritel menggunakan haknya supaya tidak terdelusi," ujarnya.

Selain itu, Robby juga mengatakan, harga penawaran saham baru sebesar Rp2.200-3.400 per saham. Sehingga jumlah dana maksimal yang bisa diraih sebesar Rp3,1 triliun. Sedangkan cum dan ex di pasar reguler pada 24 April-25 April 2013 dan di pasar tunai pada 29-30 April 2013. Masa perdagangan diperkirakan pada 1-7 Mei 2013.

Hingga akhir tahun lalu, perseroan mencatatkan nilai utang Rp1,6 triliun dengan aset lancar bersih mencapai Rp453,9 miliar. Perseroan juga mencatatkan fasilitas kredit yang belum dicairkan sebesar Rp1,2 triliun dan kas sebanyak Rp651,7 miliar.

Sementara, belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan tahun ini ditargetkan mencapai Rp2,3 triliun. Nilai tersebut naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp735 miliar, dan terealisasi sebanyak Rp614 miliar.

Dia juga mengatakan, ke depan perseroan akan melakukan ekspansi untuk menjadi pemasok unggulan di nasional dan ASEAN. Selain itu perseroan juga ingin memperluas penawaran produk serta membangun entitas asosiasi dan pengendalian entitas. "Kami akan meningatkan kemampuan dalam hal engineering, manufaktur, dan otomtisasi pabrik," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6342 seconds (0.1#10.140)