XL Axiata dapat fasilitas kredit USD110 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT XL Axiata Tbk (EXCL) mendapatkan fasilitas kredit dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd senilai USD110 juta atau setara Rp1,07 triliun (USD1=Rp9700).
Sekretaris Perusahaan PT XL Axiata Murni Nurdini mengatakan, perseroan telah menandatangani perjanjian kredit senilai USD110 juta dengan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd pada 15 Maret 2013.
"Jangka waktu fasilitas kredit tersebut adalah tiga tahun terhitung sejak tanggal penarikan fasilitas kredit," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/3/2013).
Adapun, batas waktu penarikan fasilitas kredit itu adalah 25 Maret 2013. Sementara, dia menjelaskan, fasilitas kredit tersebut akan digunakan perseroan untuk keperluan belanja modal (capital expenditure/capex) dan pembiayaan kembali (refinancing) pinjaman yang masih ada.
Perseroan menyatakan akan mengalokasikan capex tahun ini sebesar Rp9 triliun. Presiden Direktur EXCL Hasnul Suhaimi sebelumnya mengatakan, mayoritas capex akan digunakan untuk pembangunan jaringan.
Perseroan pada 2013, menargetkan membangun 7.000 base transceiver station (BTS) di seluruh Indonesia. Saat ini, perseroan memiliki total 39.3452 BTS, sedangkan tahun lalu telah membangun lebih dari 11 ribu BTS.
"Sebesar 70 persen BTS tahun ini untuk perkuat network dan service di layanan 3G," ujar Husnul belum lama ini.
Dia mengatakan, nilai capex tersebut mengalami penurunan jika dibanding tahun lalu senilai Rp10,2 triliun. Penurunan ini, menurut Hasnul, untuk mencegah oversupply yang bisa memicu perang tarif antar operator. Adapun sumber capex berasal dari kas internal maupun eksternal.
Sekretaris Perusahaan PT XL Axiata Murni Nurdini mengatakan, perseroan telah menandatangani perjanjian kredit senilai USD110 juta dengan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd pada 15 Maret 2013.
"Jangka waktu fasilitas kredit tersebut adalah tiga tahun terhitung sejak tanggal penarikan fasilitas kredit," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/3/2013).
Adapun, batas waktu penarikan fasilitas kredit itu adalah 25 Maret 2013. Sementara, dia menjelaskan, fasilitas kredit tersebut akan digunakan perseroan untuk keperluan belanja modal (capital expenditure/capex) dan pembiayaan kembali (refinancing) pinjaman yang masih ada.
Perseroan menyatakan akan mengalokasikan capex tahun ini sebesar Rp9 triliun. Presiden Direktur EXCL Hasnul Suhaimi sebelumnya mengatakan, mayoritas capex akan digunakan untuk pembangunan jaringan.
Perseroan pada 2013, menargetkan membangun 7.000 base transceiver station (BTS) di seluruh Indonesia. Saat ini, perseroan memiliki total 39.3452 BTS, sedangkan tahun lalu telah membangun lebih dari 11 ribu BTS.
"Sebesar 70 persen BTS tahun ini untuk perkuat network dan service di layanan 3G," ujar Husnul belum lama ini.
Dia mengatakan, nilai capex tersebut mengalami penurunan jika dibanding tahun lalu senilai Rp10,2 triliun. Penurunan ini, menurut Hasnul, untuk mencegah oversupply yang bisa memicu perang tarif antar operator. Adapun sumber capex berasal dari kas internal maupun eksternal.
(rna)