Borobudur Audax 2013, ajang promosi pariwisata
Borobudur Audax 2013, ajang promosi pariwisata
A
A
A
Sindonews.com - Borobudur Audax 2013 akan diikuti 580 peserta dari dalam dan luar negeri. Event kegiatan bersepeda yang digelar pada 6-7 April mendatang ini akan menjadi ajang promosi potensi pariwisata yang ada di DIY.
Borobudur Audax ini merupakan salah satu agenda dari Audax Randonneur Indonesia (ARI) yang merupakan wadah bagi pecinta audax. Ini menjadi event kedua, setelah pada periode pertama dilaksanakan di Padang. Kegiatan ini juga menjadi agenda tahunan audax club parisien
(ACP).
“Sengaja kita gelar di Yogyakarta untuk membetuk komunitas dan tantangan kepada pecinta audax, sekaligus melestarikan kebudayaan Indonesia sebagai ajang promosi wisata,” jelas Direktur PT Citra Gentari Indonesia (CGI) Nan Gunawan, Jumat (22/3/2013).
Nan Gunawan yang akrab disapa Adek, mengaku CGI merupakan event organizer yang menyelenggarakan event ini. Nantinya ada tiga kelas yaitu audax 200 km, 300 km dan touring 100 km. Start akan dimulai dari Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel, menyusuri Candi Prambanan, Merapi, Borobudur dan kawasan selatan DIY. “Ada beberapa cek point di sejumlah obyek wisata,” tuturnya.
Representative For Indonesia ACP Mundargo mengatakan, sengaja memilih Yogyakarta untuk mengenalkan potensi wisata yang ada. Peserta sebagian berasal dari Singapura, Taiwan, Jerman, dan beberapa negara tetangga.
Semua peserta akan diasuransikan, dan ada safety keamanan, tim medis hingga sarana transportasi pendukung. “Audax ini bukan lomba, tetapi bagi peserta ada beberapa brevet yang harus dikejar dan akan diberikan stampel,” jelasnya.
Untuk informasi, Audax pertama kali dilakukan oleh warga Italia yang melakukan perjalanan sepeda dari Roma ke Naples pada 1897. Namun audax ini sendiri popular di Perancis pada 1904. Di sana jarak tempuh peserta audax bisa mencapai 1.200 km. Hanya peserta yang memiliki brevet saja yang bisa menjadi peserta audax di Perancis.
Borobudur Audax 2013 ini akan mengambil start dari RAY Yogyakarta, menyusuri Prambanan, dan Borobudur. Dari sini nantinya akan ada dua rute menyusuri Purworejo untuk 200 km dan 300 km, dan akan tembus di Kulonprogo, Bantul dan titik point terakhir di Tugu sebelum kembali ke RAY. Sedangkan untuk touring 100 k, berangkat dari RAY, menuju waduk Sermo Kulonprogo, dan kembali ke RAY.
Borobudur Audax ini merupakan salah satu agenda dari Audax Randonneur Indonesia (ARI) yang merupakan wadah bagi pecinta audax. Ini menjadi event kedua, setelah pada periode pertama dilaksanakan di Padang. Kegiatan ini juga menjadi agenda tahunan audax club parisien
(ACP).
“Sengaja kita gelar di Yogyakarta untuk membetuk komunitas dan tantangan kepada pecinta audax, sekaligus melestarikan kebudayaan Indonesia sebagai ajang promosi wisata,” jelas Direktur PT Citra Gentari Indonesia (CGI) Nan Gunawan, Jumat (22/3/2013).
Nan Gunawan yang akrab disapa Adek, mengaku CGI merupakan event organizer yang menyelenggarakan event ini. Nantinya ada tiga kelas yaitu audax 200 km, 300 km dan touring 100 km. Start akan dimulai dari Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel, menyusuri Candi Prambanan, Merapi, Borobudur dan kawasan selatan DIY. “Ada beberapa cek point di sejumlah obyek wisata,” tuturnya.
Representative For Indonesia ACP Mundargo mengatakan, sengaja memilih Yogyakarta untuk mengenalkan potensi wisata yang ada. Peserta sebagian berasal dari Singapura, Taiwan, Jerman, dan beberapa negara tetangga.
Semua peserta akan diasuransikan, dan ada safety keamanan, tim medis hingga sarana transportasi pendukung. “Audax ini bukan lomba, tetapi bagi peserta ada beberapa brevet yang harus dikejar dan akan diberikan stampel,” jelasnya.
Untuk informasi, Audax pertama kali dilakukan oleh warga Italia yang melakukan perjalanan sepeda dari Roma ke Naples pada 1897. Namun audax ini sendiri popular di Perancis pada 1904. Di sana jarak tempuh peserta audax bisa mencapai 1.200 km. Hanya peserta yang memiliki brevet saja yang bisa menjadi peserta audax di Perancis.
Borobudur Audax 2013 ini akan mengambil start dari RAY Yogyakarta, menyusuri Prambanan, dan Borobudur. Dari sini nantinya akan ada dua rute menyusuri Purworejo untuk 200 km dan 300 km, dan akan tembus di Kulonprogo, Bantul dan titik point terakhir di Tugu sebelum kembali ke RAY. Sedangkan untuk touring 100 k, berangkat dari RAY, menuju waduk Sermo Kulonprogo, dan kembali ke RAY.
(gpr)
Explore More