Kuartal I/2013, laba Maybank naik 11,8%
A
A
A
Sindonews.com – Maybank, bank terbesar keempat di Asia Tenggara dari sisi aset membukukan laba sebelum pajak dan kepentingan pengendali pada kuartal I/2013 naik 11,8 persen menjadi 1,51 miliar ringgit Malaysia dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya 1,35 miliar ringgit Malaysia.
Sementara laba sebelum pajak (PBT) grup tercatat meningkat 12,3 persen mencapai 2,13 miliar ringgit Malaysia dari 1,89 miliar ringgit Malaysia pada tahun sebelumnya.
Kinerja bank asal Malaysia ini ditopang pertumbuhan yang pesat pada operasional internasional grup serta peningkatan pendapatan dan pertumbuhan laba operasional pada bisnis inti yang berhasil dicapai di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi di kawasan regional pada tiga bulan pertama 2013.
“Kami didukung oleh awal tahun finansial baru yang kuat di tengah kondisi bisnis yang kurang kondusif. Pertumbuhan yang kuat pada pendapatan internasional membantu memastikan value creation bagi stakeholder secara berkelanjutan,” ujar Chairman Maybank, Tan Sri Megat Zaharuddin Megat Mohd Nor dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (24/5/2013).
Pada kuartal mendatang, dia menjelaskan, roll out program transformasi TI harus mengarah pada efisiensi yang lebih besar dan peningkatan customer focus melebihi kompetitornya.
Portofolio kredit grup (gross) tumbuh 12,1 persen, sementara simpanan nasabah tercatat naik 11,0 persen. Pada annualised basis, kredit (gross) tumbuh 5,8 persen, sementara simpanan nasabah naik 9,6 persen.
Meskipun terjadi perlambatan pada pertumbuhan kredit, namun sebagai indikasi awal Grup akan melakukan akselerasi pada tiga kuartal mendatang untuk mencapai target akhir tahun.
Di sisi lain, pertumbuhan yang kuat pada porsi simpanan nasabah telah mendukung pertumbuhan kredit dan meningkatan keseluruhan kapabilitas pendanaan Grup. Marjin bunga bersih (NIM) terjaga pada 2,37 persen (pre-MRFS 10), hasil dari usaha Grup untuk menghadapi tekanan marjin.
Pada operasional internasional, portofolio kredit tumbuh 14,8 persen atau 7,1 persen pada annualised basis, yang disebabkan kinerja tahunan yang kuat di Singapura dan Indonesia.
Sementara itu, simpanan nasabah meningkat 15,1 persen atau 17,1 persen pada annualised basis. PBT dari bisnis internasional mengalami peningkatan yang menyebabkan kontribusi pada total PBT Grup naik menjadi 31 persen dari 30 persen pada Desember 2012.
Sementara rasio fee income relatif stabil pada 38,7 persen (pre-MFRS 10) dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Segmen utama seperti komisi, service charges dan fees menunjukkan pertumbuhan 18,0 persen mencapai 907 juta ringgit Malaysia.
Pendapatan investasi dan trading meningkat 23,4 persen mencapai 455 juta ringgit Malaysia. Kualitas aset tetap terjaga dengan rasio net impaired loans pada level 1,18 persen dibandingkan dengan 1,57 persen pada tahun sebelumnya.
Regional franchise Maybank dalam hubungannya dengan simpanan tetap kuat terutama di tiga home markets, yaitu Malaysia, Singapura dan Indonesia.
Total simpanan pada Maybank di Malaysia meningkat 8,9 persen menyentuh 230,4 miliar ringgit Malaysia. Maybank Singapura mencatat kenaikan sebesar 14,7 persen menjadi 32,2 miliar dolar Singapura dan Indonesia tumbuh 23,9 persen menjadi Rp89,5 miliar.
Sementara laba sebelum pajak (PBT) grup tercatat meningkat 12,3 persen mencapai 2,13 miliar ringgit Malaysia dari 1,89 miliar ringgit Malaysia pada tahun sebelumnya.
Kinerja bank asal Malaysia ini ditopang pertumbuhan yang pesat pada operasional internasional grup serta peningkatan pendapatan dan pertumbuhan laba operasional pada bisnis inti yang berhasil dicapai di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi di kawasan regional pada tiga bulan pertama 2013.
“Kami didukung oleh awal tahun finansial baru yang kuat di tengah kondisi bisnis yang kurang kondusif. Pertumbuhan yang kuat pada pendapatan internasional membantu memastikan value creation bagi stakeholder secara berkelanjutan,” ujar Chairman Maybank, Tan Sri Megat Zaharuddin Megat Mohd Nor dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (24/5/2013).
Pada kuartal mendatang, dia menjelaskan, roll out program transformasi TI harus mengarah pada efisiensi yang lebih besar dan peningkatan customer focus melebihi kompetitornya.
Portofolio kredit grup (gross) tumbuh 12,1 persen, sementara simpanan nasabah tercatat naik 11,0 persen. Pada annualised basis, kredit (gross) tumbuh 5,8 persen, sementara simpanan nasabah naik 9,6 persen.
Meskipun terjadi perlambatan pada pertumbuhan kredit, namun sebagai indikasi awal Grup akan melakukan akselerasi pada tiga kuartal mendatang untuk mencapai target akhir tahun.
Di sisi lain, pertumbuhan yang kuat pada porsi simpanan nasabah telah mendukung pertumbuhan kredit dan meningkatan keseluruhan kapabilitas pendanaan Grup. Marjin bunga bersih (NIM) terjaga pada 2,37 persen (pre-MRFS 10), hasil dari usaha Grup untuk menghadapi tekanan marjin.
Pada operasional internasional, portofolio kredit tumbuh 14,8 persen atau 7,1 persen pada annualised basis, yang disebabkan kinerja tahunan yang kuat di Singapura dan Indonesia.
Sementara itu, simpanan nasabah meningkat 15,1 persen atau 17,1 persen pada annualised basis. PBT dari bisnis internasional mengalami peningkatan yang menyebabkan kontribusi pada total PBT Grup naik menjadi 31 persen dari 30 persen pada Desember 2012.
Sementara rasio fee income relatif stabil pada 38,7 persen (pre-MFRS 10) dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Segmen utama seperti komisi, service charges dan fees menunjukkan pertumbuhan 18,0 persen mencapai 907 juta ringgit Malaysia.
Pendapatan investasi dan trading meningkat 23,4 persen mencapai 455 juta ringgit Malaysia. Kualitas aset tetap terjaga dengan rasio net impaired loans pada level 1,18 persen dibandingkan dengan 1,57 persen pada tahun sebelumnya.
Regional franchise Maybank dalam hubungannya dengan simpanan tetap kuat terutama di tiga home markets, yaitu Malaysia, Singapura dan Indonesia.
Total simpanan pada Maybank di Malaysia meningkat 8,9 persen menyentuh 230,4 miliar ringgit Malaysia. Maybank Singapura mencatat kenaikan sebesar 14,7 persen menjadi 32,2 miliar dolar Singapura dan Indonesia tumbuh 23,9 persen menjadi Rp89,5 miliar.
(rna)