Lima amunisi Agus Marto jadi Gubernur BI
A
A
A
Sindonews.com - Menerima estafet kepemimpinan sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo bukan dengan tangan kosong. Agus mengaku sudah menyiapkan lima fokus utama dalam menjalani jabatannya selama lima tahun.
"Pertama, kita harus menjaga moneter baik di tingkat suku bunga, nilai tukar, inflasi dan menyakinkan terjadinya stabilitas di sistem keuangan," kata Agus di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Jumat (24/5/2013).
Kedua, lanjut Agus, bersama Bank Sentral dia akan terus mendorong dan memperkuat stabiliasasi dan sistem keuangan yang sehat. "Salah satu contohnya, kita akan berusaha untuk segera mengesahkan UU JPSK guna mengantisipasi terjadinya krisis di masa yang akan datang," imbuh agus.
Ketiga, mengawal jalannya fungsi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dia menegaskan, BI ingin meyakinkan bahwa pengalihan fungsi pengawasan bank oleh OJK akan berjalan baik sebab pengalihan itu harus berjalan hati-hati.
"Kami akan berkoordinasi sebaik-baiknya dengan otoritas jasa keuangan," tegasnya.
Keempat, Agus menambahkan, dia akan menciptakan sistem pembayaran yang efisien baik dari sistem dan teknologinya. Kelima, mantan menteri keuangan ini bersama jajaran penggiat perbankan di BI akan memperkuat dan meningkatkan fungsi bank sentral untuk mendorong pergerakan ekonomi di Tanah Air menjad lebih baik.
"Kami juga mau meyakinkan bahwa BI mau fokus mendorong pergerakan ekonomi Indonesia yangh baik, perkembangan UKM dan iklim investasi yang terjadi," tandas Agus.
"Pertama, kita harus menjaga moneter baik di tingkat suku bunga, nilai tukar, inflasi dan menyakinkan terjadinya stabilitas di sistem keuangan," kata Agus di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Jumat (24/5/2013).
Kedua, lanjut Agus, bersama Bank Sentral dia akan terus mendorong dan memperkuat stabiliasasi dan sistem keuangan yang sehat. "Salah satu contohnya, kita akan berusaha untuk segera mengesahkan UU JPSK guna mengantisipasi terjadinya krisis di masa yang akan datang," imbuh agus.
Ketiga, mengawal jalannya fungsi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dia menegaskan, BI ingin meyakinkan bahwa pengalihan fungsi pengawasan bank oleh OJK akan berjalan baik sebab pengalihan itu harus berjalan hati-hati.
"Kami akan berkoordinasi sebaik-baiknya dengan otoritas jasa keuangan," tegasnya.
Keempat, Agus menambahkan, dia akan menciptakan sistem pembayaran yang efisien baik dari sistem dan teknologinya. Kelima, mantan menteri keuangan ini bersama jajaran penggiat perbankan di BI akan memperkuat dan meningkatkan fungsi bank sentral untuk mendorong pergerakan ekonomi di Tanah Air menjad lebih baik.
"Kami juga mau meyakinkan bahwa BI mau fokus mendorong pergerakan ekonomi Indonesia yangh baik, perkembangan UKM dan iklim investasi yang terjadi," tandas Agus.
(rna)