Taiwan pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2013
A
A
A
Sindonews.com - Taiwan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini, setelah laporan ekspansi lebih cepat pada kuartal pertama (Q1) dari perkiraan.
Dalam revisi estimasi yang dilaporkan Biro Statistik Taiwan, produk domestik bruto (PDB) Taiwan naik 1,67 persen dalam tiga bulan sampai Maret dari tahun sebelumnya. Laporan awal bulan lalu adalah 1,54 persen, sedangkan median dalam survei Bloomberg News terhadap 18 ekonom adalah 1,5 persen.
Biro Statistik dalam hal ini mencatat, ekonomi tumbuh direvisi 3,97 persen pada kuartal keempat, memangkas estimasi pertumbuhan 2013 menjadi 2,4 persen dari 3,59 persen, dan menurunkan perkiraan inflasi menjadi 1,23 persen dari 1,37 persen.
"Otoritas moneter Taiwan kemungkinan akan terus stabil meskipun penurunan berkelanjutan karena angka telah berada di wilayah akomodatif. Sementara bank sentral khawatir penggembungan harga properti sudah meningkat," kata Katrina Ell, ekonom dari Moody Analytics, Sydney, seperti dilansir dari Blooomberg, Jumat (24/5/2013).
Presiden Ma Ying-jeou telah berusaha menjalin perdagangan dan hubungan investasi dengan China, mitra dagang terbesar Taiwan, untuk membantu ekspansi ekonomi.
Negara pulau itu telah membuka pemberi pinjaman dalam negeri untuk melakukan bisnis yuan, dua kali lipat kuota bagi pengunjung daratan, dan mengatakan bank-bank China dapat memiliki sebanyak 20 persen di beberapa lembaga keuangan.
Dalam revisi estimasi yang dilaporkan Biro Statistik Taiwan, produk domestik bruto (PDB) Taiwan naik 1,67 persen dalam tiga bulan sampai Maret dari tahun sebelumnya. Laporan awal bulan lalu adalah 1,54 persen, sedangkan median dalam survei Bloomberg News terhadap 18 ekonom adalah 1,5 persen.
Biro Statistik dalam hal ini mencatat, ekonomi tumbuh direvisi 3,97 persen pada kuartal keempat, memangkas estimasi pertumbuhan 2013 menjadi 2,4 persen dari 3,59 persen, dan menurunkan perkiraan inflasi menjadi 1,23 persen dari 1,37 persen.
"Otoritas moneter Taiwan kemungkinan akan terus stabil meskipun penurunan berkelanjutan karena angka telah berada di wilayah akomodatif. Sementara bank sentral khawatir penggembungan harga properti sudah meningkat," kata Katrina Ell, ekonom dari Moody Analytics, Sydney, seperti dilansir dari Blooomberg, Jumat (24/5/2013).
Presiden Ma Ying-jeou telah berusaha menjalin perdagangan dan hubungan investasi dengan China, mitra dagang terbesar Taiwan, untuk membantu ekspansi ekonomi.
Negara pulau itu telah membuka pemberi pinjaman dalam negeri untuk melakukan bisnis yuan, dua kali lipat kuota bagi pengunjung daratan, dan mengatakan bank-bank China dapat memiliki sebanyak 20 persen di beberapa lembaga keuangan.
(dmd)