RI berpotensi jadi basis industri manufaktur
A
A
A
Sindonews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengemukakan, sebagai negara dengan potensi sumber daya manusia dan alam terbesar, Indonesia memiliki potensi menjadi basis industri di ASEAN.
Tercatat, 43 persen dari penduduk ASEAN yang sekarang mencapai 600 juta jiwa adalah penduduk Indonesia, dan secara demografis 53 persen wilayah ASEAN merupakan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Negara kita memiliki penduduk terbesar dengan biaya hidup yang relatif rendah, Indonesia juga berpotensi menjadi basis industri manufacturing, pertanian pangan dan perikanan," Kata Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto, Jumat (24/5/2013).
Meski demikian, lanjut dia, untuk mewujudkan potensi-potensi tersebut sangat bergantung pada kemampuan Indonesia untuk mempersiapkan prasarana yang dibutuhkan. Suryo menyebutkan, beberapa hal yang harus dipersiapkan itu seperti lahan untuk kawasan industri, tenaga kerja terampil, menyiapkan infrastruktur dan sebagainya.
Untuk menghadapi AEC, Kadin juga mengharapkan adanya keterlibatan integratif dalam pembuatan kebijakan sebagaimana yang sudah dilakukan negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
"Dalam hal itu Indonesia masih harus berbenah karena sektor swasta masih jauh berada di luar lingkaran pengambilan keputusan oleh negara," pungkas dia.
Tercatat, 43 persen dari penduduk ASEAN yang sekarang mencapai 600 juta jiwa adalah penduduk Indonesia, dan secara demografis 53 persen wilayah ASEAN merupakan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Negara kita memiliki penduduk terbesar dengan biaya hidup yang relatif rendah, Indonesia juga berpotensi menjadi basis industri manufacturing, pertanian pangan dan perikanan," Kata Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto, Jumat (24/5/2013).
Meski demikian, lanjut dia, untuk mewujudkan potensi-potensi tersebut sangat bergantung pada kemampuan Indonesia untuk mempersiapkan prasarana yang dibutuhkan. Suryo menyebutkan, beberapa hal yang harus dipersiapkan itu seperti lahan untuk kawasan industri, tenaga kerja terampil, menyiapkan infrastruktur dan sebagainya.
Untuk menghadapi AEC, Kadin juga mengharapkan adanya keterlibatan integratif dalam pembuatan kebijakan sebagaimana yang sudah dilakukan negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
"Dalam hal itu Indonesia masih harus berbenah karena sektor swasta masih jauh berada di luar lingkaran pengambilan keputusan oleh negara," pungkas dia.
(izz)