Akumulasi rugi, META tunda bagi dividen
A
A
A
Sindonews.com - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) tidak berencana membagi dividen kepada para pemegang saham pada perolehan tahun buku 2012.
Corporate Secretary sekaligus Managing Director META, Danni Hasan mengatakan, meskipun perseroannya telah memperoleh peningkatan laba bersih sepanjang tahun lalu, namun akumulasi rugi yang dialami perseroan sebelumnya masih ada pada 2012. Hal ini berdasarkan regulasi pemerintah, maka pemberian dividen akan dilakukan tahun depan.
"Sebenarnya dengan perolehan laba bersih maka investor mempunyai hak untuk memperoleh dividen, hanya saja sampai 2012 akumulasi rugi masih ada, jadi kita tunda hingga tahun depan," ujar Danni usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Public Expose perseroan di Hotel Four Seasons, Jakarta, Jumat (24/5/2013).
Sebagai informasi, sepanjang tahun lalu perseroan meraup laba bersih sebesar Rp43,3 miliar. Angka ini terbilang tinggi lantaran emiten infrastruktur tersebut telah merugi sejak 2008. Nilai ini tumbuh signifikan bila dibandingkan 2011 ketika perseroan membukukan rugi bersih Rp27 miliar.
Sejalan dengan laba bersih, juga diikuti pertumbuhan pendapatan yang naik 16,5 persen menjadi Rp270,23 miliar jika dibandingkan tahun sebelumnya. Volume kendaraan tercatat tumbuh 12 persen menjadi 78,25 juta trafik kendaraan.
Menurutnya, pencapaian tersebut diperoleh dari empat ruas tol yang dimiliki perseroan. Keempat tol tersebut adalah tol Bintaro-Bumi Serpong Damai (BSD), Jakarta Outer Ringroad (JORR) W1 Kebon Jeruk-Penjaringan, Ruas Tol Seksi (JTSE), dan tol Bosowa Marga Nusantara (BMN)-Makassar.
"Tol BSD masih memberikan kontribusi terbesar sebesar 54 persen dari total pendapatan. Sisanya diperoleh dari JTSE sebesar 28 persen, BMN sebesar 18 persen dan JORR W1," imbuhnya.
Corporate Secretary sekaligus Managing Director META, Danni Hasan mengatakan, meskipun perseroannya telah memperoleh peningkatan laba bersih sepanjang tahun lalu, namun akumulasi rugi yang dialami perseroan sebelumnya masih ada pada 2012. Hal ini berdasarkan regulasi pemerintah, maka pemberian dividen akan dilakukan tahun depan.
"Sebenarnya dengan perolehan laba bersih maka investor mempunyai hak untuk memperoleh dividen, hanya saja sampai 2012 akumulasi rugi masih ada, jadi kita tunda hingga tahun depan," ujar Danni usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Public Expose perseroan di Hotel Four Seasons, Jakarta, Jumat (24/5/2013).
Sebagai informasi, sepanjang tahun lalu perseroan meraup laba bersih sebesar Rp43,3 miliar. Angka ini terbilang tinggi lantaran emiten infrastruktur tersebut telah merugi sejak 2008. Nilai ini tumbuh signifikan bila dibandingkan 2011 ketika perseroan membukukan rugi bersih Rp27 miliar.
Sejalan dengan laba bersih, juga diikuti pertumbuhan pendapatan yang naik 16,5 persen menjadi Rp270,23 miliar jika dibandingkan tahun sebelumnya. Volume kendaraan tercatat tumbuh 12 persen menjadi 78,25 juta trafik kendaraan.
Menurutnya, pencapaian tersebut diperoleh dari empat ruas tol yang dimiliki perseroan. Keempat tol tersebut adalah tol Bintaro-Bumi Serpong Damai (BSD), Jakarta Outer Ringroad (JORR) W1 Kebon Jeruk-Penjaringan, Ruas Tol Seksi (JTSE), dan tol Bosowa Marga Nusantara (BMN)-Makassar.
"Tol BSD masih memberikan kontribusi terbesar sebesar 54 persen dari total pendapatan. Sisanya diperoleh dari JTSE sebesar 28 persen, BMN sebesar 18 persen dan JORR W1," imbuhnya.
(izz)