Agus Marto jadi BI-1, ini komentar Komisi XI

Sindonews.com - Setelah melalui fit and proper test dan voting Komisi XI DPR RI yang diwarnai ketegangan, Agus Martowardojo akhirnya terpilih sebagai orang nomor satu di Bank Indonesia (BI). Namun, beberapa fraksi mengaku keputusan yang diambil malam ini karena terpaksa.

Fraksi Partai Golkar misalnya. Wakil Komisi XI DPR RI, Harry Azhar Azis mengatakan, mereka menyetujui metode pemilihan alasannya karena waktu.

"Ini soal pertimbangan waktu saja, malam ini atau besok. Pertama perdebatannya soal keputusan hari ini, besok apa minggu depan lalu apakah aklamasi, voting, atau tambah catatan, karena simpang siur Golkar akhirnya sepakat pada voting," katanya usai rapat internal Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/3/2013).

Sementara Fraksi PDIP, sepakat untuk mengambil keputusan secara aklamasi minggu depan. "Tapi karena semua ingin malam ini jadi kita putuskan voting, PDIP sebenarnya ingin meminta jawaban tertulis untuk pendalaman dari fit and proper test Agus," jelas Anggota Komisi XI dari F-PDIP, Arif Budimanta.

Di pihak lain, Fraksi Partai Demokrat menyambut antusias dengan terpilihnya Agus Martowardojo sebagai Gubernur BI. Bahkan, Fraksinya langsung menyodorkan nama calon Menteri Keuangan pengganti Agus Marto.

"Fuad Rahmany layak menjadi Menkeu, lalu Darmin Nasution. Tapi semua kita serahkan kepada Presiden," terang Anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrat, Vera Febianthy Rumangkang.

Sementara Ketua Komisi XI DPR RI, Emir Moeis mengatakan, banyak tugas-tugas penting yang sudah menunggu Agus Marto setelah terpilih menjadi Gubernur BI.

"Memuluskan transfer fungsi pengawasan bank dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah salah satu tugas Agus Martowardojo paling penting setelah terpilih menjadi Gubernur BI," pungkasnya.

Seperti diketahui, Agus Marto terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) setelah melalui proses yang cukup alot. Setelah melalui voting dalam rapat internal Komisi XI DPR RI, dari jumlah anggota 54 orang anggota Komisi XI, yang menyatakan setuju sebanyak 46 suara, tidak setuju sebanyak 7 suara, dan abstain hanya 1 suara.