Kurang perhatian, usaha angkutan umum lesu
A
A
A
Sindonews.com - Kurang berpihaknya pemangku kepentingan terhadap angkutan umum, membuat pemanfaatan angkutan umum oleh masyarakat masih rendah dan kurang sesuai harapan.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno menjelaskan, kurangnya pemanfaatan angkutan umum membuat usaha transportasi ini menjadi tidak bisa berkembang.
Akibatnya, kata dia, pemeliharaan angkutan umum menjadi minim dan tidak terstandar. "Angkutan umum yang beroperasi hanya 40 persen, sebanyak 90 persen usia armada di atas 10 tahun," kata Djoko kepada Sindonews, Minggu (26/5/2013).
Menurutnya, ketidakberpihakan terhadap penyediaan jasa angkutan umum seperti terlihat dari berbagai kemudahan yang diberikan untuk kepemilikan sepeda motor seperti bisa dicicil, ada uang muka yang rendah dan suku bunga rendah.
"Bandingkan dengan pengusaha angkutan umum, banyak beban yang menderanya, seperti beragam pungli, KIR, dan bunga tinggi," tegas Djoko.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno menjelaskan, kurangnya pemanfaatan angkutan umum membuat usaha transportasi ini menjadi tidak bisa berkembang.
Akibatnya, kata dia, pemeliharaan angkutan umum menjadi minim dan tidak terstandar. "Angkutan umum yang beroperasi hanya 40 persen, sebanyak 90 persen usia armada di atas 10 tahun," kata Djoko kepada Sindonews, Minggu (26/5/2013).
Menurutnya, ketidakberpihakan terhadap penyediaan jasa angkutan umum seperti terlihat dari berbagai kemudahan yang diberikan untuk kepemilikan sepeda motor seperti bisa dicicil, ada uang muka yang rendah dan suku bunga rendah.
"Bandingkan dengan pengusaha angkutan umum, banyak beban yang menderanya, seperti beragam pungli, KIR, dan bunga tinggi," tegas Djoko.
(izz)