Hijab Fest utamakan promosi produk lokal
A
A
A
Sindonews.com - Ajang Hijab Fest 2013 di Sabiga, Bandung, selain menyasar market domestik, diharapkan menjadi ajang promosi produk UKM ke kencah internasional. Upaya tersebut sejalan menjadikan Indonesia sebagai kiblat produk fesyen muslim dunia pada 2020 mendatang.
Kreator Hijab Fest dari Kaminari Production, Sheena Krisnawati menjelaskan, Hijab Fest 2013 juga memperkenalkan produk pelaku usaha baru yang selama ini masih mengandalkan penjualan melalui online, reseller, dan pameran berskala lokal.
Menurutnya, dari 102 peserta pameran, sekitar 60 peserta merupakan pelaku usaha baru. Namun, produk yang mereka tawarkan cukup inovatif.
Walaupun, lanjut dia, masih banyak UKM hijab yang tidak bisa mengikuti pameran karena keterbatasan tempat. Pada pameran tersebut, panitia akan mengklasifikasi peserta pemeran berdasarkan style hijab. Dengan harapan, memudahkan pengunjung mencari produk hijab.
Ketika disinggung target transaksi, lanjut Sheena, pihaknya berharap tidak jauh beda dengan pencapaian Hijab Fest 2012. Tahun lalu, pameran serupa mencatat transaksi sampai Rp3,6 miliar.
“Omzet tahun ini paling tidak bisa seperti tahun kemarin. Tapi sebenarnya, unsur terpenting pameran adalah branding produk untuk menggenjot penjualan pascapameran,” imbuh dia.
Kreator Hijab Fest dari Kaminari Production, Sheena Krisnawati menjelaskan, Hijab Fest 2013 juga memperkenalkan produk pelaku usaha baru yang selama ini masih mengandalkan penjualan melalui online, reseller, dan pameran berskala lokal.
Menurutnya, dari 102 peserta pameran, sekitar 60 peserta merupakan pelaku usaha baru. Namun, produk yang mereka tawarkan cukup inovatif.
Walaupun, lanjut dia, masih banyak UKM hijab yang tidak bisa mengikuti pameran karena keterbatasan tempat. Pada pameran tersebut, panitia akan mengklasifikasi peserta pemeran berdasarkan style hijab. Dengan harapan, memudahkan pengunjung mencari produk hijab.
Ketika disinggung target transaksi, lanjut Sheena, pihaknya berharap tidak jauh beda dengan pencapaian Hijab Fest 2012. Tahun lalu, pameran serupa mencatat transaksi sampai Rp3,6 miliar.
“Omzet tahun ini paling tidak bisa seperti tahun kemarin. Tapi sebenarnya, unsur terpenting pameran adalah branding produk untuk menggenjot penjualan pascapameran,” imbuh dia.
(gpr)