Kimia Farma targetkan utilisasi pabrik 100%
Senin, 27 Mei 2013 - 19:37 WIB
Kimia Farma targetkan utilisasi pabrik 100%
A
A
A
Sindonews.com - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menargetkan pabrik perseroan mampu meningkatkan utilisasi hingga lebih dari 100 persen sepanjang tahun ini.
Presiden Direktur KAEF, Rusdi Rosman mengatakan, perseroan telah memenangi lelang untuk kategori pertama sebanyak 29 item dan kategori kedua 50 item.
"Tahun ini, permintaan pemerintah yang kami menangi meningkat tiga kali lipat, nilainya sekitar Rp700 miliar. Kami optimistis mampu mendongkrak utilisasi," ujar Rusdi seusai penandatanganan nota kesepahaman dengan BPPT, BATAN, Sekolah Farmasi ITB, dan PT Gama Multi Usaha Mandiri, di Jakarta Senin (27/5/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, KAEF sedang mengkaji opsi penerbitan obligasi dengan nilai Rp1 triliun pada kuartal tiga tahun ini. Hal ini demi mendukung lonjakan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp760 miliar dari rencana awalnya Rp400 miliar, untuk relokasi pabrik baru di Banjaran, Bandung, Jawa Barat.
Untuk utilisasi pabrik Kimia Farma, kata Rudi, pada tahun lalu hanya mencapai 90 persen. Pada kuartal pertama tahun ini, utilisasi pabrik menurun menjadi hanya 50 persen. Pasalnya, pabrik belum dapat beroperasi maksimal karena lelang e-catalog obat generik dari Kementerian Kesehatan baru selesai.
Presiden Direktur KAEF, Rusdi Rosman mengatakan, perseroan telah memenangi lelang untuk kategori pertama sebanyak 29 item dan kategori kedua 50 item.
"Tahun ini, permintaan pemerintah yang kami menangi meningkat tiga kali lipat, nilainya sekitar Rp700 miliar. Kami optimistis mampu mendongkrak utilisasi," ujar Rusdi seusai penandatanganan nota kesepahaman dengan BPPT, BATAN, Sekolah Farmasi ITB, dan PT Gama Multi Usaha Mandiri, di Jakarta Senin (27/5/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, KAEF sedang mengkaji opsi penerbitan obligasi dengan nilai Rp1 triliun pada kuartal tiga tahun ini. Hal ini demi mendukung lonjakan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp760 miliar dari rencana awalnya Rp400 miliar, untuk relokasi pabrik baru di Banjaran, Bandung, Jawa Barat.
Untuk utilisasi pabrik Kimia Farma, kata Rudi, pada tahun lalu hanya mencapai 90 persen. Pada kuartal pertama tahun ini, utilisasi pabrik menurun menjadi hanya 50 persen. Pasalnya, pabrik belum dapat beroperasi maksimal karena lelang e-catalog obat generik dari Kementerian Kesehatan baru selesai.
(izz)
