Apa rakyat harus makan bumbu doang?

Jum'at, 29 Maret 2013 - 14:27 WIB
Apa rakyat harus makan...
Apa rakyat harus makan bumbu doang?
A A A
Sindonews.com - Para ibu rumah tangga setiap mendatangi lapak pedagang di pasar tradisional selalu saja melontarkan kekesalan. Betapa tidak, harga kebutuhan pokok terus naik dan membuat konsumen menjerit.

Saat datang ke salah satu lapak pedagang cabai dan bawang di Pasar Kemirimuka, Rohimah (32), warga Beji menanggapi tingginya harga dengan nada kesal. Dia terpaksa hanya membeli satu ons bawang merah dan bawang putih masing-masing Rp6 ribu.

"Duit Rp50 ribu sudah enggak bisa kemana-mana. Ini cabai bawang mahal dan sedikit banget, hanya cukup satu kali masak. Bingung mau masak apa. Kalau keluarga sedikit mending beli makanan matang. Mahalan bumbu dari lauknya, apa rakyat harus makan bumbu doang?" ujarnya di lokasi, Jumat (29/3/2013).

Ibu rumah tangga lain, Leli (37) warga Pancoranmas, menyamakan mahalnya harga bawang putih dan bawang merah seharga ayam dan daging. Hanya untuk membeli bawang dan cabai, ia harus mengeluarkan uang Rp60 ribu.

"Uang Rp60 ribu baru dapat cabai dan bawang saja, harga satu ons saja Rp6 ribu, sama dengan hati ampela Rp7.500. Masa lebih mahal bawang?" katanya heran.

Salah satu pedagang di Pasar Kemirimuka, Bandi (38) mengungkapkan harga cabai merah keriting yakni Rp15 ribu per kilogram. Sementara bawang merah sedang Rp40 ribu per kilogram.

"Sementara kalau harga cabai rawit Jawa lagi naik tinggi-tingginya itu, lagi di puncaknya yakni Rp50 ribu per kilogram. Sebelumnya hanya Rp20 ribu. Memang daya beli masyarakat menurun, beli sedikit-sedikit," ungkapnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0580 seconds (0.1#10.140)