Megapolitan bangun pusat bisnis di Cinere senilai Rp2 T
A
A
A
Sindonews.com - Kota Depok terus bergeliat mengundang para investor untuk menanamkan investasi di sektor bisnis. Salah satunya yakni PT Megapolitan Tbk mulai mengembangkan pusat bisnis atau Central Bussiness District (CBD) di kawasan Cinere, Depok.
Pusat bisnis tersebut dinamakan Centro Cinere seluas 15 hektare. Kawasan bisnis tersebut terdiri dari mal, apartemen, ruko, kawasan perdagangan, hingga cluster perumahan.
Head of Bussiness Unit Cinere, Abraham Sentosa Budiman mengatakan untuk mengembangkan kawasan bisnis tersebut Megapolitan menghabiskan investasi lebih dari Rp2 triliun. Namun ia meyakini bahwa pertumbuhan Depok terus berkembang dengan karakter penduduk kelas menengah atas yang sudah terbentuk di kawasan elit Cinere.
"Untuk apartemen Bellevue disini saja investasi kami Rp800 miliar. Total bisa lebih dari Rp2 triliunan, saat ini kami terus mengembangkan CBD di Cinere," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (31/3/2013).
Abraham mengklaim, ketertarikan Megapolitan untuk mengembangkan kawasan Cinere sudah dilakukan sejak 37 tahun silam. Sehingga menurutnya saat ini kebutuhan masyarakat di Depok akan pusat bisnis sudah semakin mendesak.
"Pimpinan kami dari Megapolitan sudah menggarap kawasan Cinere dari dulu 37 tahun lalu. Pengembangannya sudah sekian lama. Kebutuhan sentral bisnis ini yang kami kembangkan saat ini," jelasnya.
Hal itu juga didukung dengan banyaknya masyarakat Depok yang bekerja di Jakarta, serta kota Depok sebagai pusat jasa dan niaga, membuat masyarakat membutuhkan pusat bisnis yang dilakukan dalam satu ruang lingkup mandiri. Ditambah lagi dengan rencana dua tol yakni Cinere-Jagorawi (Cijago) dan Depok-Antasari (Desari) yang sudah mulai dilakukan.
"Kami lakukan ini seiring bangunan tol yang mulai pembebasan lahan, dan Jorr juga saya dengar tahun ini Ground Breaking, sehingga akan berkembang pesat pusat bisnis ini," jelasnya.
Pusat bisnis tersebut dinamakan Centro Cinere seluas 15 hektare. Kawasan bisnis tersebut terdiri dari mal, apartemen, ruko, kawasan perdagangan, hingga cluster perumahan.
Head of Bussiness Unit Cinere, Abraham Sentosa Budiman mengatakan untuk mengembangkan kawasan bisnis tersebut Megapolitan menghabiskan investasi lebih dari Rp2 triliun. Namun ia meyakini bahwa pertumbuhan Depok terus berkembang dengan karakter penduduk kelas menengah atas yang sudah terbentuk di kawasan elit Cinere.
"Untuk apartemen Bellevue disini saja investasi kami Rp800 miliar. Total bisa lebih dari Rp2 triliunan, saat ini kami terus mengembangkan CBD di Cinere," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (31/3/2013).
Abraham mengklaim, ketertarikan Megapolitan untuk mengembangkan kawasan Cinere sudah dilakukan sejak 37 tahun silam. Sehingga menurutnya saat ini kebutuhan masyarakat di Depok akan pusat bisnis sudah semakin mendesak.
"Pimpinan kami dari Megapolitan sudah menggarap kawasan Cinere dari dulu 37 tahun lalu. Pengembangannya sudah sekian lama. Kebutuhan sentral bisnis ini yang kami kembangkan saat ini," jelasnya.
Hal itu juga didukung dengan banyaknya masyarakat Depok yang bekerja di Jakarta, serta kota Depok sebagai pusat jasa dan niaga, membuat masyarakat membutuhkan pusat bisnis yang dilakukan dalam satu ruang lingkup mandiri. Ditambah lagi dengan rencana dua tol yakni Cinere-Jagorawi (Cijago) dan Depok-Antasari (Desari) yang sudah mulai dilakukan.
"Kami lakukan ini seiring bangunan tol yang mulai pembebasan lahan, dan Jorr juga saya dengar tahun ini Ground Breaking, sehingga akan berkembang pesat pusat bisnis ini," jelasnya.
(gpr)