Solusi Tunas Pratama catat utang valas USD205 juta
Solusi Tunas Pratama catat utang valas USD205 juta
A
A
A
Sindonews.com - Emiten menara telekomunikasi, PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) mencatat total utang dalam mata uang asing (valas) per akhir Maret 2013 mencapai USD205 juta.
Berdasarkan laporan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/4/2013) dipaparkan bahwa utang valas perseroan tersebut akan jatuh tempo pada 2014, 2015 dan setelah 2015. Sementara pada tahun ini, tidak ada utang valas milik perseroan yang jatuh tempo.
Adapun utang valas tersebut berasal dari perbankan luar negeri. Utang valas perseroan yang akan jatuh tempo tahun depan senilai USD20,5 juta dan pada 2015 sebesar Rp26,65 juta. Sedangkan, yang jatuh tempo setelah tahun 2015 mencapai USD157,85 juta.
Sementara berdasarkan laporan keuangan perseroan terungkap bahwa jumlah utang perseroan per akhir tahun lalu mencapai 2,16 triliun, naik 11,34 persen dibanding tahun sebelumnya senilai Rp1,94 triliun.
Total utang perseroan tersebut terdiri atas utang jangka pendek senilai Rp743,79 miliar atau naik dibanding 2011 sebesar Rp396,49 miliar. Sedangkan utang jangka panjang menurun menjadi Rp1,42 triliun dari sebelumnya Rp1,55 triliun. Jumlah aset perseroan bertambah menjadi Rp3,88 triliun dibanding tahun 2011 senilai Rp2,84 triliun.
Sementara itu, perseroan pada tahun lalu berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 60 persen menjadi Rp529,41 miliar dari tahun sebelumnya Rp330,96 miliar. Naiknya pendapatan memberi kontribusi positif terhadap laba tahun berjalan yang meningkat 30,8 persen dari Rp134,32 miliar menjadi Rp175,7 miliar pada akhir 2012.
Adapun, jumlah laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp175,67 miliar, tumbuh 30,78 persen dari tahun 2011 senilai Rp134,32 miliar. Sedangkan, laba per saham naik menjadi Rp270,82 dari Rp223,03 pada 2011.
Berdasarkan laporan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/4/2013) dipaparkan bahwa utang valas perseroan tersebut akan jatuh tempo pada 2014, 2015 dan setelah 2015. Sementara pada tahun ini, tidak ada utang valas milik perseroan yang jatuh tempo.
Adapun utang valas tersebut berasal dari perbankan luar negeri. Utang valas perseroan yang akan jatuh tempo tahun depan senilai USD20,5 juta dan pada 2015 sebesar Rp26,65 juta. Sedangkan, yang jatuh tempo setelah tahun 2015 mencapai USD157,85 juta.
Sementara berdasarkan laporan keuangan perseroan terungkap bahwa jumlah utang perseroan per akhir tahun lalu mencapai 2,16 triliun, naik 11,34 persen dibanding tahun sebelumnya senilai Rp1,94 triliun.
Total utang perseroan tersebut terdiri atas utang jangka pendek senilai Rp743,79 miliar atau naik dibanding 2011 sebesar Rp396,49 miliar. Sedangkan utang jangka panjang menurun menjadi Rp1,42 triliun dari sebelumnya Rp1,55 triliun. Jumlah aset perseroan bertambah menjadi Rp3,88 triliun dibanding tahun 2011 senilai Rp2,84 triliun.
Sementara itu, perseroan pada tahun lalu berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 60 persen menjadi Rp529,41 miliar dari tahun sebelumnya Rp330,96 miliar. Naiknya pendapatan memberi kontribusi positif terhadap laba tahun berjalan yang meningkat 30,8 persen dari Rp134,32 miliar menjadi Rp175,7 miliar pada akhir 2012.
Adapun, jumlah laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp175,67 miliar, tumbuh 30,78 persen dari tahun 2011 senilai Rp134,32 miliar. Sedangkan, laba per saham naik menjadi Rp270,82 dari Rp223,03 pada 2011.
(rna)
Explore More