Ini strategi Kemenperin kembangkan produk IKM
Ini strategi Kemenperin kembangkan produk IKM
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah menyusun beberapa rencana strategis untuk pengembangan potensi Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Indonesia, di antaranya pengembangan klaster IKM, pengembangan One Village One Product, pengembangan kewirausahaan, restrukturisasi mesin dan peralatan, serta pengembangan peran tenaga penyuluh lapangan.
Pengembangan klaster IKM ada 7 komoditi yakni makanan ringan, minyak atsiri, gerabah atau keramik hias, batu mulia, fesyen, kerajinan, dan garam rakyat.
Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun mengatakan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan menghidupkan kembali peranan Pusat Desain Nasional di lingkungan industri karena desain dapat berperan sebagai pemberi nilai tambah dan pencipta nilai dari produk yang dihasilkan IKM.
“Desain akan menjadi bagian penting untuk membuat kebijakan industri,” ujar Alex dalam siaran persnya, Rabu (3/4/2013).
Direktur Jenderal IKM Kemenperin, Euis Saedah menambahkan, pameran Sriwijaya Exhibition 2013 selain bertujuan mempromosikan produk IKM agar lebih dikenal masyarakat luas, juga untuk menjadikan IKM sebagai kegiatan usaha yang menguntungkan sehingga dapat menaikan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Keunikan produk-produk IKM asal Sumsel diharapkan dapat menjadi daya tarik konsumen untuk dapat menggunakan produk karya bangsa sendiri yang kualitasnya tidak kalah dengan bangsa lain.
Diberitakan sebelumnya, Kemenperin selalu berupaya untuk memfasilitasi, mengangkat, dan mempromosikan produk-produk unggulan khas daerah. Salah satu bentuk dukungan Kemenperin adalah menggelar pameran Sriwijaya Exhibition 2013 mulai tanggal 2-5 April 2013 di Plasa Pameran Kemenperin, Jakarta.
Pameran yang berlangsung pada pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB itu terselenggara atas kerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Selatan (Sumsel) dan diikuti oleh 48 Industri Kecil dan Menengah (IKM) terpilih binaan Dekranasda Sumsel.
Pengembangan klaster IKM ada 7 komoditi yakni makanan ringan, minyak atsiri, gerabah atau keramik hias, batu mulia, fesyen, kerajinan, dan garam rakyat.
Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun mengatakan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan menghidupkan kembali peranan Pusat Desain Nasional di lingkungan industri karena desain dapat berperan sebagai pemberi nilai tambah dan pencipta nilai dari produk yang dihasilkan IKM.
“Desain akan menjadi bagian penting untuk membuat kebijakan industri,” ujar Alex dalam siaran persnya, Rabu (3/4/2013).
Direktur Jenderal IKM Kemenperin, Euis Saedah menambahkan, pameran Sriwijaya Exhibition 2013 selain bertujuan mempromosikan produk IKM agar lebih dikenal masyarakat luas, juga untuk menjadikan IKM sebagai kegiatan usaha yang menguntungkan sehingga dapat menaikan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Keunikan produk-produk IKM asal Sumsel diharapkan dapat menjadi daya tarik konsumen untuk dapat menggunakan produk karya bangsa sendiri yang kualitasnya tidak kalah dengan bangsa lain.
Diberitakan sebelumnya, Kemenperin selalu berupaya untuk memfasilitasi, mengangkat, dan mempromosikan produk-produk unggulan khas daerah. Salah satu bentuk dukungan Kemenperin adalah menggelar pameran Sriwijaya Exhibition 2013 mulai tanggal 2-5 April 2013 di Plasa Pameran Kemenperin, Jakarta.
Pameran yang berlangsung pada pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB itu terselenggara atas kerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Selatan (Sumsel) dan diikuti oleh 48 Industri Kecil dan Menengah (IKM) terpilih binaan Dekranasda Sumsel.
(gpr)
Explore More