AGRO: Prospek agrobisnis masih menjanjikan
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO), Heru Sukanto mengatakan, kredit macet usaha agrobisnis tidak dapat dikatakan tinggi, karena secara luas usaha ini masih menjanjikan dan prospeknya cukup baik ke depan.
"Non performing loan (NPL) dikatakan tinggi tidak wajar, exposure-nya adalah kredit kemitraan yang konsumtif, agrobisnis dalam arti luas masih cukup baik," ungkapnya seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di kompleks Bidakara, Jakarta, Rabu (3/4/2013).
Dia mengakui memang sempat ada permasalahan dalam kredit kemitraan, tetapi pihaknya sudah memperbaiki, dan alokasi anggaran untuk pembiayaan ini meningkat karena jaringan kerja BRI Agro yang meluas.
"Ada sedikit permasalahan kredit kemitraan tetapi sudah kami perbaiki bahkan budget kredit kemitraan sebesar 40 persen 2013 ini, tahun lalu 38 persen. Hal ini meningkat karena penguatan jaringan kerja 2012 kemarin," tandasnya.
Sekadar informasi, perusahaan yang sudah 23 tahun mengembangkan aktivitas usaha pembiayaan agrobisnis ini resmi diakuisisi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) pada 3 Maret 2011. Adapun, saat ini, kepemilikan saham perusahaan sebanyak 79,78 persen dimiliki bank BRI, 14 persen oleh Dana Pensiun Perkebunan, dan sisanya 6,22 persen tersebar di masyarakat.
"Non performing loan (NPL) dikatakan tinggi tidak wajar, exposure-nya adalah kredit kemitraan yang konsumtif, agrobisnis dalam arti luas masih cukup baik," ungkapnya seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di kompleks Bidakara, Jakarta, Rabu (3/4/2013).
Dia mengakui memang sempat ada permasalahan dalam kredit kemitraan, tetapi pihaknya sudah memperbaiki, dan alokasi anggaran untuk pembiayaan ini meningkat karena jaringan kerja BRI Agro yang meluas.
"Ada sedikit permasalahan kredit kemitraan tetapi sudah kami perbaiki bahkan budget kredit kemitraan sebesar 40 persen 2013 ini, tahun lalu 38 persen. Hal ini meningkat karena penguatan jaringan kerja 2012 kemarin," tandasnya.
Sekadar informasi, perusahaan yang sudah 23 tahun mengembangkan aktivitas usaha pembiayaan agrobisnis ini resmi diakuisisi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) pada 3 Maret 2011. Adapun, saat ini, kepemilikan saham perusahaan sebanyak 79,78 persen dimiliki bank BRI, 14 persen oleh Dana Pensiun Perkebunan, dan sisanya 6,22 persen tersebar di masyarakat.
(gpr)