HSBC luncurkan Visa Signature Card
HSBC luncurkan Visa Signature Card
A
A
A
Sindonews.com - HSBC Indonesia meluncurkan HSBC Visa Signature Card, kartu kredit premium pertama bagi para nasabah premium untuk menikmati gaya hidup penuh keistimewaan dan kemewahan.
Head of Retail Banking and Wealth Management HSBC Indonesia, Siddhart Baidwan mengatakan, pihaknya memperkenalkan HSBC Visa Signature dengan fokus memenuhi kebutuhan para pemegang kartu premium dengan keistimewaan saat berpergian, bersantap, dan menginap.
"Dengan adanya produk baru ini, HSBC menargetkan jumlah kartu kredit yang saat ini berjumlah 800 ribu bisa tumbuh menjadi 920 ribu dan pangsa pasarnya meningkat menjadi 15 persen dari 10 persen," kata Siddhart dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (3/4/2013).
Head of Customer Value Management HSBC Indonesia, Vira Widiyasari menambahkan, target tersebut seiring dengan segmen premium yang memegang 40 persen dari jumlah itu bisa tumbuh 20 persen lagi.
"Pertumbuhan kita ekspektasikan naik 15 persen karena ekonomi Indonesia terus tumbuh," ujarnya.
Vira menjelaskan, berdasarkan data saat ini, Indonesia berada pada urutan 16 besar ekonominya, di mana ada 2,3 juta kelas premium dari total 45 juta kelas konsumen. Bahkan pada tahun 2030 nanti diprediksi ekonomi Indonesia naik ke posisi tujuh sehingga kelas premiumnya tumbuh tiga kali lipat menjadi 6,8 juta dari 135 juta kelas menengah.
Head of Retail Banking and Wealth Management HSBC Indonesia, Siddhart Baidwan mengatakan, pihaknya memperkenalkan HSBC Visa Signature dengan fokus memenuhi kebutuhan para pemegang kartu premium dengan keistimewaan saat berpergian, bersantap, dan menginap.
"Dengan adanya produk baru ini, HSBC menargetkan jumlah kartu kredit yang saat ini berjumlah 800 ribu bisa tumbuh menjadi 920 ribu dan pangsa pasarnya meningkat menjadi 15 persen dari 10 persen," kata Siddhart dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (3/4/2013).
Head of Customer Value Management HSBC Indonesia, Vira Widiyasari menambahkan, target tersebut seiring dengan segmen premium yang memegang 40 persen dari jumlah itu bisa tumbuh 20 persen lagi.
"Pertumbuhan kita ekspektasikan naik 15 persen karena ekonomi Indonesia terus tumbuh," ujarnya.
Vira menjelaskan, berdasarkan data saat ini, Indonesia berada pada urutan 16 besar ekonominya, di mana ada 2,3 juta kelas premium dari total 45 juta kelas konsumen. Bahkan pada tahun 2030 nanti diprediksi ekonomi Indonesia naik ke posisi tujuh sehingga kelas premiumnya tumbuh tiga kali lipat menjadi 6,8 juta dari 135 juta kelas menengah.
(gpr)
Explore More