ITMG akan dirikan anak usaha baru
A
A
A
Sindonews.com - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) akan mendirikan anak perusahaan baru bernama PT ITM Indonesia.
"Perseroan akan mendirikan entitas anak baru dengan nama PT ITM Indonesia," kata Direktur Utama ITMG, Pongsak Thongampai dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/4/203).
Anak perusahaan baru ini nantinya akan bergerak di bidang perdagangan batu bara. Sementara itu, perseroan pada tahun lalu berhasil mencatat kenaikan volume penjualan dan produksi tertinggi, yang disumbang dari sejumlah anak usahanya.
Adapun, volume penjualan naik sebesar 3 persen dibanding target 2012 menjadi 27,2 juta ton dari target 26,5 juta ton. Sementara, produksi batu bara sebanyak 27,5 juta ton, naik 10 persen dibanding produksi 2011 sebesar 25 juta ton. Realisasi produksi ini juga lebih tinggi 2 persen dari target tahun lalu 27 juta ton.
Keberhasilan perseroan mencetak volume penjualan tertinggi menyebabkan perseroan membukukan kenaikan pendapatan sebesar 2 persen menjadi USD2,44 miliar. Namun, turunnya harga jual menyebabkan laba bersih turun 20,89 persen menjadi USD432,04 juta dibanding tahun sebelumnya USD546,13 juta.
Untuk tahun ini, perseroan menargetkan volume penjualan maupun produksi mencapai 29 juta ton. Volume penjualan batu bara didominasi ke China, Jepang dan India dengan persentase penjualan masing-masing 26 persen, 18 persen dan 12 persen.
"Perseroan akan mendirikan entitas anak baru dengan nama PT ITM Indonesia," kata Direktur Utama ITMG, Pongsak Thongampai dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/4/203).
Anak perusahaan baru ini nantinya akan bergerak di bidang perdagangan batu bara. Sementara itu, perseroan pada tahun lalu berhasil mencatat kenaikan volume penjualan dan produksi tertinggi, yang disumbang dari sejumlah anak usahanya.
Adapun, volume penjualan naik sebesar 3 persen dibanding target 2012 menjadi 27,2 juta ton dari target 26,5 juta ton. Sementara, produksi batu bara sebanyak 27,5 juta ton, naik 10 persen dibanding produksi 2011 sebesar 25 juta ton. Realisasi produksi ini juga lebih tinggi 2 persen dari target tahun lalu 27 juta ton.
Keberhasilan perseroan mencetak volume penjualan tertinggi menyebabkan perseroan membukukan kenaikan pendapatan sebesar 2 persen menjadi USD2,44 miliar. Namun, turunnya harga jual menyebabkan laba bersih turun 20,89 persen menjadi USD432,04 juta dibanding tahun sebelumnya USD546,13 juta.
Untuk tahun ini, perseroan menargetkan volume penjualan maupun produksi mencapai 29 juta ton. Volume penjualan batu bara didominasi ke China, Jepang dan India dengan persentase penjualan masing-masing 26 persen, 18 persen dan 12 persen.
(rna)