Pabrik Pusri II B mulai dibangun
Senin, 08 April 2013 - 11:12 WIB
Pabrik Pusri II B mulai dibangun
A
A
A
Sindonews.com - Pabrik Pusri II B milik PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) mulai dibangun hari ini. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meresmikan pemancangan tiang pertama (ground breaking) pabrik tersebut di Palembang, Sumatera Selatan, pagi tadi.
Pabrik ini merupakan revitalisasi pabrik yang sudah dibangun sejak 1974. Pabrik hasil revitalisasi tersebut akan memiliki kapasitas produksi sebesar 990 ribu ton/tahun dan menghasilkan gas sebesar 25 MMBTU.
Sementara pabrik lama merupakan pabrik tertua didunia yang masih beroperasi hingga kini telah menghasilkan pupuk 570 ribu ton/tahun dengan gas sebesar 38 MMBTU.
"Dengan demikian, PT Pusri Palembang nantinya akan meningkat kapasitas produkasinya dan menggunakan gas yang lebih efesien. Disamping itu, Pusri II juga ramah lingkungan karena menggunakan tehnologi baru. Sedangkan yang lama menggunakan tehnologi awal, sehingga sangat boros dan tidak ramah lingkungan," kata Dahlan dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/4/2013).
Sementara itu, total produksi Pusri saat ini mencapai 2,226 juta ton/ tahun. Dengan selesainya Pusri II-B, maka produksi perseroan akan meningkat menjadi 2,8 juta ton/tahun pada akhir 2015.
Direktur Utama Pusri Palembang, Musthofa mengatakan bahwa pembangunan Pusri II-B sesuai Inpres Nomor 2 Tahun 2010 tentang Revitalisasi Pabrik Pupuk, yang mencakup tiga poin penting, yakni ramah lingkungan, meminimalkan penggunaan gas dan energi serta meningkatkan produksi.
"Pusri II-B menggunakan tehnologi Ases 21 yang dikembang oleh Pusri dan Toyo International. Pelaksana proyek Rekind dan Toyo Engg Coorp International," ujarnya.
Adapun, nilai proyek pembangunan pabrik ini mencapai USD561 juta, dengan sumber pendanaan berasal dari tujuh konsorsium perbankan. Tujuh konsorsium bank itu, yakni bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, BJB, Bank Sumsel Babel dan UOB Indonesia.
Pabrik ini merupakan revitalisasi pabrik yang sudah dibangun sejak 1974. Pabrik hasil revitalisasi tersebut akan memiliki kapasitas produksi sebesar 990 ribu ton/tahun dan menghasilkan gas sebesar 25 MMBTU.
Sementara pabrik lama merupakan pabrik tertua didunia yang masih beroperasi hingga kini telah menghasilkan pupuk 570 ribu ton/tahun dengan gas sebesar 38 MMBTU.
"Dengan demikian, PT Pusri Palembang nantinya akan meningkat kapasitas produkasinya dan menggunakan gas yang lebih efesien. Disamping itu, Pusri II juga ramah lingkungan karena menggunakan tehnologi baru. Sedangkan yang lama menggunakan tehnologi awal, sehingga sangat boros dan tidak ramah lingkungan," kata Dahlan dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/4/2013).
Sementara itu, total produksi Pusri saat ini mencapai 2,226 juta ton/ tahun. Dengan selesainya Pusri II-B, maka produksi perseroan akan meningkat menjadi 2,8 juta ton/tahun pada akhir 2015.
Direktur Utama Pusri Palembang, Musthofa mengatakan bahwa pembangunan Pusri II-B sesuai Inpres Nomor 2 Tahun 2010 tentang Revitalisasi Pabrik Pupuk, yang mencakup tiga poin penting, yakni ramah lingkungan, meminimalkan penggunaan gas dan energi serta meningkatkan produksi.
"Pusri II-B menggunakan tehnologi Ases 21 yang dikembang oleh Pusri dan Toyo International. Pelaksana proyek Rekind dan Toyo Engg Coorp International," ujarnya.
Adapun, nilai proyek pembangunan pabrik ini mencapai USD561 juta, dengan sumber pendanaan berasal dari tujuh konsorsium perbankan. Tujuh konsorsium bank itu, yakni bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, BJB, Bank Sumsel Babel dan UOB Indonesia.
(rna)
