Bappenas minta RKP 2014 disiapkan dengan matang
A
A
A
Sindonews.com - Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana memaparkan bahwa Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2014 sangat penting dan strategis.
"Karena RKP ini adalah yang terakhir bagi pemerintahan sekarang. Sebab itu, harus disiapkan secara baik," ujarnya pada Rapat Koordinasi di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin (8/4/2013).
Menurutnya, target RKP 2014 harus menumbuhkan ekonomi sebesar 6,4-6,9 persen, inflasi hanya 4,5 persen, dan pengangguran 5-6 persen. "Sedangkan kemiskinan diharapkan turun 8-10 persen," katanya.
Selain itu, lanjut Armida, bahwa RKP harus fokus dan mencapai tiga target terkait hal tersebut. Pertama, mencapai target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Kedua, melanjutkan direktif presiden, dan ketiga mengalamatkan pada isu kekinian dan aktual.
"Direktif presiden berisi mengenai pemantapan perekonomian domestik yang berkeadilan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pemeliharaan stabilitas sosial dan politik," paparnya.
Dia menuturkan, ada beberapa hal yang jadi prioritas terkait RKP tersebut. Diantaranya, reformasi birokrasi dan tata kelola, pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, pembangunan infrastruktur, iklim investasi dan usaha, pengembangan energi, lingkungan hidup, dan pengembangan daerah tertinggal.
"Ada isu terkait daerah agar dapat ikut secara nyata dalam menjalani program pembangunan yang telah terangkum dalam RKP," ucap Armida.
Sementara, secara pagu indikatif 2014, belanja Kementerian Lembaga (K/L) pada 2014 sebesar Rp561,2 trilun atau naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp541 triliun.
"Sebagai tambahan dari rapat 3 April kemarin di kantor Wapres, ada arahan spesifik untuk perkuat program kemiskinan raskin, BSM dinaikkan menjadi 29 persen, PKH (Program Keluarga Harapan) juga dinaikkan, lalu PNPM akan didentifikasi hingga 273 kecamatan miskin akan didata dan akan bertambah," pungkasnya.
"Karena RKP ini adalah yang terakhir bagi pemerintahan sekarang. Sebab itu, harus disiapkan secara baik," ujarnya pada Rapat Koordinasi di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin (8/4/2013).
Menurutnya, target RKP 2014 harus menumbuhkan ekonomi sebesar 6,4-6,9 persen, inflasi hanya 4,5 persen, dan pengangguran 5-6 persen. "Sedangkan kemiskinan diharapkan turun 8-10 persen," katanya.
Selain itu, lanjut Armida, bahwa RKP harus fokus dan mencapai tiga target terkait hal tersebut. Pertama, mencapai target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Kedua, melanjutkan direktif presiden, dan ketiga mengalamatkan pada isu kekinian dan aktual.
"Direktif presiden berisi mengenai pemantapan perekonomian domestik yang berkeadilan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pemeliharaan stabilitas sosial dan politik," paparnya.
Dia menuturkan, ada beberapa hal yang jadi prioritas terkait RKP tersebut. Diantaranya, reformasi birokrasi dan tata kelola, pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, pembangunan infrastruktur, iklim investasi dan usaha, pengembangan energi, lingkungan hidup, dan pengembangan daerah tertinggal.
"Ada isu terkait daerah agar dapat ikut secara nyata dalam menjalani program pembangunan yang telah terangkum dalam RKP," ucap Armida.
Sementara, secara pagu indikatif 2014, belanja Kementerian Lembaga (K/L) pada 2014 sebesar Rp561,2 trilun atau naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp541 triliun.
"Sebagai tambahan dari rapat 3 April kemarin di kantor Wapres, ada arahan spesifik untuk perkuat program kemiskinan raskin, BSM dinaikkan menjadi 29 persen, PKH (Program Keluarga Harapan) juga dinaikkan, lalu PNPM akan didentifikasi hingga 273 kecamatan miskin akan didata dan akan bertambah," pungkasnya.
(izz)