Indofarma sambut baik rencana tender obat terpusat
A
A
A
Sindonews.com - PT Indofarma (Persero) Tbk menyambut baik program pemerintah yang akan melakukan tender pengadaan obat dan alat kesehatan secara terpusat. Dengan adanya tender e-katalog tersebut, maka tender pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan tidak lagi dilakukan di setiap daerah secara terpisah seperti yang terjadi saat ini.
“Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan menguji coba pelaksanaan e-katalog dalam pemenuhan obat generik di daerah. Sehingga nanti setelah E-katalog berjalan, tidak ada lagi tender-tender di daerah," ujar Direktur Utama Indofarma, Elfiano Rizaldi usai RUPS di Jakarta, Kamis (11/4/2013).
Berbeda dengan sebelumnya, dalam tender secara E-katalog ini, dalam setiap pengadaan obat hanya dicantumkan harga dan tidak disebutkan jumlah yang dibutuhkan. Dengan adanya sistem tender e-katalog, semua perusahaan akan lebih mudah mengikuti tender pengadaan obat tanpa harus datang ke daerah yang pemerintah daerah yang mengadakan tender.
“Kabupaten/kota di Indonesia itu kan jumlahnya ada sekitar 470. Kalau tender harus diadakan satu-persatu di daerah, tentu kita punya keterbatasan,” ujar Rizaldi.
Indofarma sendiri sudah mengikuti tender model baru tersebut dan sedang menunggu pengumumannya pada April ini. “Dengan adanya tender ini, tidak akan ada lagi tender secara paket di setiap daerah,” ujar Elfiano.
Sebagai produsen obat generic terbesar di Indonesia, Indofarma berharap akan mendapatkan peluang besar dalam tender e-katalog. Saat ini Indofarma merupakan salah satu pemain utama dalam bisnis farmasi di Indonesia. Perusahan berkode emiten INAF itu kini memproduksi sekitar 200 jenis obat, yang sebagian besar merupakan obat generic.
“Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan menguji coba pelaksanaan e-katalog dalam pemenuhan obat generik di daerah. Sehingga nanti setelah E-katalog berjalan, tidak ada lagi tender-tender di daerah," ujar Direktur Utama Indofarma, Elfiano Rizaldi usai RUPS di Jakarta, Kamis (11/4/2013).
Berbeda dengan sebelumnya, dalam tender secara E-katalog ini, dalam setiap pengadaan obat hanya dicantumkan harga dan tidak disebutkan jumlah yang dibutuhkan. Dengan adanya sistem tender e-katalog, semua perusahaan akan lebih mudah mengikuti tender pengadaan obat tanpa harus datang ke daerah yang pemerintah daerah yang mengadakan tender.
“Kabupaten/kota di Indonesia itu kan jumlahnya ada sekitar 470. Kalau tender harus diadakan satu-persatu di daerah, tentu kita punya keterbatasan,” ujar Rizaldi.
Indofarma sendiri sudah mengikuti tender model baru tersebut dan sedang menunggu pengumumannya pada April ini. “Dengan adanya tender ini, tidak akan ada lagi tender secara paket di setiap daerah,” ujar Elfiano.
Sebagai produsen obat generic terbesar di Indonesia, Indofarma berharap akan mendapatkan peluang besar dalam tender e-katalog. Saat ini Indofarma merupakan salah satu pemain utama dalam bisnis farmasi di Indonesia. Perusahan berkode emiten INAF itu kini memproduksi sekitar 200 jenis obat, yang sebagian besar merupakan obat generic.
(gpr)