BoJ: Pemerintah Jepang harus tepati janji ekonomi
A
A
A
Sindonews.com - Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) berharap pemerintah menepati janji dalam memperbaiki perekonomian negara yang tengah lesu, setelah melepaskan stimulus.
Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda mengatakan, bank sentral dan pemerintah telah sepakat berbagi tanggung jawab dalam menghidupkan kembali perekonomian negara, termasuk restrukturisasi fiskal.
"Kami sangat mengharapkan pemerintah bergerak di depan. Sangat penting bagi pemerintah menunjukkan arah masa depan konsolidasi fiskal dan terus membuat kemajuan untuk mereformasi struktur fiskal," kata Kuroda dalam simposium ekonomi, seperti dilansir dari Straits Times, Jumat (12/4/2013).
Kuroda telah mengumumkan rencana untuk mempercepat penambahan jumlah uang beredar selama dua tahun ke depan. Dia akan mencapai hal tersebut dengan meningkatkan pembelian aset berisiko, seperti exchange-traded funds (ETF), real-estate investment trust, serta menyedot obligasi pemerintah jangka panjang.
Bank berjanji untuk memenuhi target inflasi 2 persen dalam waktu 2 tahun, dengan satu tujuan utama membalikkan tahun penurunan harga yang telah merendam Jepang selama 15 tahun.
Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda mengatakan, bank sentral dan pemerintah telah sepakat berbagi tanggung jawab dalam menghidupkan kembali perekonomian negara, termasuk restrukturisasi fiskal.
"Kami sangat mengharapkan pemerintah bergerak di depan. Sangat penting bagi pemerintah menunjukkan arah masa depan konsolidasi fiskal dan terus membuat kemajuan untuk mereformasi struktur fiskal," kata Kuroda dalam simposium ekonomi, seperti dilansir dari Straits Times, Jumat (12/4/2013).
Kuroda telah mengumumkan rencana untuk mempercepat penambahan jumlah uang beredar selama dua tahun ke depan. Dia akan mencapai hal tersebut dengan meningkatkan pembelian aset berisiko, seperti exchange-traded funds (ETF), real-estate investment trust, serta menyedot obligasi pemerintah jangka panjang.
Bank berjanji untuk memenuhi target inflasi 2 persen dalam waktu 2 tahun, dengan satu tujuan utama membalikkan tahun penurunan harga yang telah merendam Jepang selama 15 tahun.
(dmd)