BPS Luwu Utara latih 416 petugas sensus pertanian
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu Utara sedang sibuk melatih 416 petugas sensus pertanian. Tujuannya agar petugas sensus dapat pelatihan sebelum melaksanakan tugas di lapangan.
Kepala BPS Palopo, Muhammad Naim mengatakan, pelaksanaan sesus penduduk dilakukan untuk mendata statistik pertanian. "Survei ini akan menjadi landasan pengambilan informasi populasi usaha pertanian, rumah tangga petani gurem, komoditas pertanian serta penguasaan dan pengusahaan lahan," katanya, Jumat (12/4/2013).
Survei tersebut, lanjut dia, untuk mendapatkan data statistik pertanian terkini, yang lengkap dan akurat, sebagai gambaran struktur pertanian di Indonesia. ST 2013 mencakup seluruh usaha pertanian di subsektor tanaman pangan, hortilkultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan baik rumah tangga, perusahaan, maupun pesantren, lembaga kemasyarakatan, barak meliter, dan kelompok usaha bersama.
Tenaga sensus ini direkrut dari setiap desa dan kelurahan di Luwu Utara yang jumlahnya mencapai 416 orang. Petugas sensus akan mulai bekerja pada 1-31 Mei 2013.
Sementara, Wakil Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan, data hasil sesus akan memengaruhi kebijakan pemerintah terhadap masalah pertanian. "Petugas hati-hati mengisi format data yang ada," tuturnya.
Menurutnya, masalah data sangat penting. Kalau data salah, akan merugikan banyak pihak. "Kadang dalam sensus, masyarakat enggan memberi informasi, karena dikira akan disuruh bayar pajak. Ini merupakan tantangan bagi petugas sensus untuk menggali data yang valid dari masyarakat," kata Indah.
Kepala BPS Palopo, Muhammad Naim mengatakan, pelaksanaan sesus penduduk dilakukan untuk mendata statistik pertanian. "Survei ini akan menjadi landasan pengambilan informasi populasi usaha pertanian, rumah tangga petani gurem, komoditas pertanian serta penguasaan dan pengusahaan lahan," katanya, Jumat (12/4/2013).
Survei tersebut, lanjut dia, untuk mendapatkan data statistik pertanian terkini, yang lengkap dan akurat, sebagai gambaran struktur pertanian di Indonesia. ST 2013 mencakup seluruh usaha pertanian di subsektor tanaman pangan, hortilkultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan baik rumah tangga, perusahaan, maupun pesantren, lembaga kemasyarakatan, barak meliter, dan kelompok usaha bersama.
Tenaga sensus ini direkrut dari setiap desa dan kelurahan di Luwu Utara yang jumlahnya mencapai 416 orang. Petugas sensus akan mulai bekerja pada 1-31 Mei 2013.
Sementara, Wakil Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan, data hasil sesus akan memengaruhi kebijakan pemerintah terhadap masalah pertanian. "Petugas hati-hati mengisi format data yang ada," tuturnya.
Menurutnya, masalah data sangat penting. Kalau data salah, akan merugikan banyak pihak. "Kadang dalam sensus, masyarakat enggan memberi informasi, karena dikira akan disuruh bayar pajak. Ini merupakan tantangan bagi petugas sensus untuk menggali data yang valid dari masyarakat," kata Indah.
(izz)