Apartemen dan kondotel di DIY diminati warga asing
A
A
A
Sindonews.com - Apartemen dan kondominium hotel (kondotel) di DI Yogyakarta (DIY) banyak diminati warga asing. Mereka membeli untuk investasi dan tempat tinggal.
"Ada beberapa pembeli itu orang asing," kata Marketing Manager PT Mataram City Mita Ratri, Jumat (12/4/2013).
Menurutnya, sebagian pembeli ini telah beristrikan orang Indonesia. Sehingga dalam proses pembayaran dan kepemilikan diatasnamakan istrinya. Namun tidak sedikit yang mempercayakan kepada orang lain.
Melalui surat kuasa penuh, mereka menunjuk orang untuk menangani proses pembelian. "Kalau tidak istrinya asli Indonesia, biasanya menguasakan kepada orang yang telah dipercaya," tuturnya.
Sementara itu, Sales Manager PT Graha Multi Insani, Iwan Hartono mengaku sebagian besar pembeli berasal dari Australia. Namun, ada juga yang berasal dari Belanda, Korea, dan beberapa negara Eropa dan Asia lainnya.
Mereka tertarik untuk membeli dengan asumsi Yogyakarta layak untuk kondotel. Apalagi kondotel di Yogyakarta memiliki nilai lebih dibandingkan dengan kondotel yang ada di Bali. "Yogyakarta memiliki nilai ekonomi dan politik yang lebih stabil," jelasnya.
"Ada beberapa pembeli itu orang asing," kata Marketing Manager PT Mataram City Mita Ratri, Jumat (12/4/2013).
Menurutnya, sebagian pembeli ini telah beristrikan orang Indonesia. Sehingga dalam proses pembayaran dan kepemilikan diatasnamakan istrinya. Namun tidak sedikit yang mempercayakan kepada orang lain.
Melalui surat kuasa penuh, mereka menunjuk orang untuk menangani proses pembelian. "Kalau tidak istrinya asli Indonesia, biasanya menguasakan kepada orang yang telah dipercaya," tuturnya.
Sementara itu, Sales Manager PT Graha Multi Insani, Iwan Hartono mengaku sebagian besar pembeli berasal dari Australia. Namun, ada juga yang berasal dari Belanda, Korea, dan beberapa negara Eropa dan Asia lainnya.
Mereka tertarik untuk membeli dengan asumsi Yogyakarta layak untuk kondotel. Apalagi kondotel di Yogyakarta memiliki nilai lebih dibandingkan dengan kondotel yang ada di Bali. "Yogyakarta memiliki nilai ekonomi dan politik yang lebih stabil," jelasnya.
(izz)