Dua tahun TBIG tak bagi dividen
Dua tahun TBIG tak bagi dividen
A
A
A
Sindonews.com - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) kembali tidak membagikan dividen kepada pemegang saham karena sebagian labanya dialokasikan untuk cadangan umum dan saldo laba.
Presiden Direktur TBIG, Herman Setya Budi mengatakan, terakhir kali perseroan membagi dividen pada tahun 2010 lalu. "Tahun ini dan tahun lalu kami memang tidak membagikan dividen. Hanya pada tahun 2010 kita bagi dividen," kata Herman usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT) TBIG di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Menurut Herman, para pemegang saham sudah menyepakati untuk mengalokasikan laba bersih perseroan tahun buku 2012 sebesar Rp10 miliar untuk cadangan umum dan sisanya sekitar Rp831 miliar untuk saldo laba.
Pada 2012, TBIG membukukan kenaikan laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 56,55 persen menjadi Rp745,86 miliar pada 2012 dari periode 2011 sebesar Rp476,41 miliar.
Kenaikan laba ini diikuti pendapatan dengan naik 76,84 persen menjadi Rp1,71 triliun pada 2012 dari periode 2011 sebesar Rp970,02 miliar. Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp263,83 miliar pada 2012 dari periode sama tahun sebelumnya Rp143,26 miliar.
TBIG merupakan perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi bagi penempatan BTS oleh para operator telekomunikasi di Indonesia. Hingga 31 Desember 2012, TBIG memiliki dan mengoperasikan 8.439 sites dengan 13.708 penyewaan.
Presiden Direktur TBIG, Herman Setya Budi mengatakan, terakhir kali perseroan membagi dividen pada tahun 2010 lalu. "Tahun ini dan tahun lalu kami memang tidak membagikan dividen. Hanya pada tahun 2010 kita bagi dividen," kata Herman usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT) TBIG di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Menurut Herman, para pemegang saham sudah menyepakati untuk mengalokasikan laba bersih perseroan tahun buku 2012 sebesar Rp10 miliar untuk cadangan umum dan sisanya sekitar Rp831 miliar untuk saldo laba.
Pada 2012, TBIG membukukan kenaikan laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 56,55 persen menjadi Rp745,86 miliar pada 2012 dari periode 2011 sebesar Rp476,41 miliar.
Kenaikan laba ini diikuti pendapatan dengan naik 76,84 persen menjadi Rp1,71 triliun pada 2012 dari periode 2011 sebesar Rp970,02 miliar. Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp263,83 miliar pada 2012 dari periode sama tahun sebelumnya Rp143,26 miliar.
TBIG merupakan perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi bagi penempatan BTS oleh para operator telekomunikasi di Indonesia. Hingga 31 Desember 2012, TBIG memiliki dan mengoperasikan 8.439 sites dengan 13.708 penyewaan.
(rna)
Explore More