Ini faktor pemicu IHSG cetak rekor baru
A
A
A
Sindonewss.com - Indeks Harga Sagam Gabungan (IHSG) pada perdagangan di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini berhasil ditutup ke level terbaru. IHSG hanya menyisakan kurang dari 2 poin untuk menembus level 5.000, seperti yang selama ini dinanti kalangan investor dan analis.
Analis riset PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono mengatakan, IHSG menguat signifikan menembus rekor tertinggi baru didorong oleh sentimen positif dari bursa regional.
"Di mana sehari sebelumnya Wall Street juga menguat didorong oleh data perumahan, data produksi industri dan juga laporan keuangan Coca-cola dan Johnson & Johnson yang lebih baik dari perkiraan," kata dia, Rabu (17/4/2013).
Kenaikan bursa regional terjadi di tengah langkah IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dan mendesak Eropa melakukan kebijakan monetari agresif seiring dengan kontraksi ekonomi di Eropa yang memasuki tahun kedua.
Dia menjelaskan, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan dunia dari 3,5 persen (proyeksi Januari 2013) menjadi 3,3 persen untuk kawasan Eropa dari minus 0,2 menjadi minus 0,3 persen, dengan Perancis bergabung dengan Italia dan Spanyol yang sudah lebih dahulu mengalami kontraksi.
Sore ini, IHSG berhasil melonjak 53,40 poin atau 1,08 persen ke level 4.998,65 dan menjadi level intraday tertinggi di akhir sesi perdagangan. Posisi IHSG ini memperbarui posisi yang berhasil dicetak pada 3 April 2013 pada level 4.981,47.
Analis riset PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono mengatakan, IHSG menguat signifikan menembus rekor tertinggi baru didorong oleh sentimen positif dari bursa regional.
"Di mana sehari sebelumnya Wall Street juga menguat didorong oleh data perumahan, data produksi industri dan juga laporan keuangan Coca-cola dan Johnson & Johnson yang lebih baik dari perkiraan," kata dia, Rabu (17/4/2013).
Kenaikan bursa regional terjadi di tengah langkah IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dan mendesak Eropa melakukan kebijakan monetari agresif seiring dengan kontraksi ekonomi di Eropa yang memasuki tahun kedua.
Dia menjelaskan, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan dunia dari 3,5 persen (proyeksi Januari 2013) menjadi 3,3 persen untuk kawasan Eropa dari minus 0,2 menjadi minus 0,3 persen, dengan Perancis bergabung dengan Italia dan Spanyol yang sudah lebih dahulu mengalami kontraksi.
Sore ini, IHSG berhasil melonjak 53,40 poin atau 1,08 persen ke level 4.998,65 dan menjadi level intraday tertinggi di akhir sesi perdagangan. Posisi IHSG ini memperbarui posisi yang berhasil dicetak pada 3 April 2013 pada level 4.981,47.
(rna)