Hadapi Airline, KAI genjot reservasi online
A
A
A
Sindonews.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan pertumbuhan penumpang kereta api (KA) melalui layanan reservasi online.
Manager Komunikasi dan Pemasaran PT KAI, Agus Dwinanto Budiaji mengatakan, tahun ini PT KAI menargetkan pertumbuhan penumpang melalui penjualan tiket online. Saat ini, reservasi penumpang melalui mekanisme online baru sekitar 26 persen. Sementara sisanya masih melakukan pemesanan di stasiun.
"Tahun ini kami berharap reservasi tiket KA melalui sistem online mencapai 70 persen. Sisanya melalui pembelian tiket langsung," jelas Agus di Bandung, Senin (22/4/2013).
Menurutnya, pada triwulan pertama 2013, reservasi melalui online telah mencapai 36 persen. Upaya PT KAI menggenjot reservasi melalui online ini untuk menghilangkan praktik percaloan.
Karena, pemesanan melalui online mesti menyertakan nama sesuai tanda pengenal serta nomor telepon. Upaya tersebut diharapkan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen.
Dia menjelaskan, sejauh ini pemesanan melalui online masih di dominasi penumpang eksekutif sebesar 38 persen. Sisanya bisnis sebesar 30 persen dan ekonomi 25 persen. Saat ini, masyarakat bisa membeli tiket melalui smartphone atau minimarket, kantor pos, serta Pegadaian.
Agus mengatakan, layanan tersebut juga sebagai bentuk kesiapan PT KAI bersaing dengan Airline. Beberapa Airline bahkan menawarkan rute-rute yang nyaris sama dengan kereta api. Saat ini, airline menawarkan penjualan tiket dengan sangat mudah. "Sistem ticketing online kami juga telah terhubung dengan perbankan," ujarnya.
Hingga triwulan I/2013, penumpang kereta api mencapai 4,9 juta penumpang. Sebanyak 55 persen penumpang menggunakan KA ekonomi, 26 persen kelas eksekutif, dan 19 persen penumpang kelas bisnis. "Pertumbuhan penumpang rata rata 5 persen per tahun," pungkas dia.
Manager Komunikasi dan Pemasaran PT KAI, Agus Dwinanto Budiaji mengatakan, tahun ini PT KAI menargetkan pertumbuhan penumpang melalui penjualan tiket online. Saat ini, reservasi penumpang melalui mekanisme online baru sekitar 26 persen. Sementara sisanya masih melakukan pemesanan di stasiun.
"Tahun ini kami berharap reservasi tiket KA melalui sistem online mencapai 70 persen. Sisanya melalui pembelian tiket langsung," jelas Agus di Bandung, Senin (22/4/2013).
Menurutnya, pada triwulan pertama 2013, reservasi melalui online telah mencapai 36 persen. Upaya PT KAI menggenjot reservasi melalui online ini untuk menghilangkan praktik percaloan.
Karena, pemesanan melalui online mesti menyertakan nama sesuai tanda pengenal serta nomor telepon. Upaya tersebut diharapkan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen.
Dia menjelaskan, sejauh ini pemesanan melalui online masih di dominasi penumpang eksekutif sebesar 38 persen. Sisanya bisnis sebesar 30 persen dan ekonomi 25 persen. Saat ini, masyarakat bisa membeli tiket melalui smartphone atau minimarket, kantor pos, serta Pegadaian.
Agus mengatakan, layanan tersebut juga sebagai bentuk kesiapan PT KAI bersaing dengan Airline. Beberapa Airline bahkan menawarkan rute-rute yang nyaris sama dengan kereta api. Saat ini, airline menawarkan penjualan tiket dengan sangat mudah. "Sistem ticketing online kami juga telah terhubung dengan perbankan," ujarnya.
Hingga triwulan I/2013, penumpang kereta api mencapai 4,9 juta penumpang. Sebanyak 55 persen penumpang menggunakan KA ekonomi, 26 persen kelas eksekutif, dan 19 persen penumpang kelas bisnis. "Pertumbuhan penumpang rata rata 5 persen per tahun," pungkas dia.
(izz)