Asia Pasifik bahas perdagangan bebas bulan depan

Selasa, 23 April 2013 - 17:17 WIB
Asia Pasifik bahas perdagangan bebas bulan depan
Asia Pasifik bahas perdagangan bebas bulan depan
A A A
Sindonews.com - Sebanyak 16 negara Asia Pasifik dijadwalkan akan memulai pembicaraan zona perdagangan bebas bulan depan, yang akan mencakup lebih dari setengah populasi dunia.

Disebutkan para pemimpin setuju bahwa perundingan akan dimulai Mei 2013 di Brunei Darussalam, dengan maksud menyelesaikan pembicaraan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) pada 2015.

"Kami melihat ke depan untuk memperluas dan memperdalam hubungan yang ada (perjanjian perdagangan bebas) dan membayangkan RCEP menjadi platform perdagangan masa depan, integrasi investasi di Asia dan seluruh dunia," kata draft pertemuan, seperti dikutip dari Global Post, Selasa (23/4/2013).

Pemimpin Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang akan bertemu di Brunei pada Rabu dan Kamis (25-25 April 2013), diharapkan fokus memulai pembicaraan setelah meluncurkan proses tahun lalu pada pertemuan puncak regional di Phnom Penh.

Seorang pejabat perdagangan senior Asia Tenggara mengatakan, putaran pertama perundingan RCEP diharapkan dimulai pada 9 Mei mendatang.

RCEP meliputi 10 negara anggota ASEAN, yaitu Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam, plus Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru dan Korea Selatan.

Hal ini bertujuan untuk mengikat perjanjian perdagangan bebas bilateral ASEAN dengan masing-masing mitra dagang, tetapi tidak termasuk Amerika Serikat yang memimpin pembicaraan untuk pakta perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP).

TPP saat ini melibatkan 12 negara, yakni Australia, Brunei, Chili, Kanada, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, Amerika Serikat dan Vietnam.

"RCEP ini menyediakan platform penting untuk membangun liberalisasi perdagangan di wilayah Asia-Pasifik, yang merupakan daerah berkembang tercepat di dunia," kata Rajiv Biswas, kepala ekonom regional dari IHS Global Insight.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5742 seconds (0.1#10.140)