Ekonomi Korsel Q1/2013 tercepat dalam 2 tahun
A
A
A
Sindonews.com - Ekonomi Korea Selatan tumbuh di laju tercepat dalam dua tahun pada kuartal pertama (Q1) 2013, karena ekspor kembali bangkit meski persaingan dengan yen lemah.
Ekonomi terbesar keempat di Asia itu diperluas disesuaikan musiman sebesar 0,9 persen kuartal-ke-kuartal pada periode Januari-Maret 2013, dibandingkan dengan 0,3 persen pada kuartal sebelumnya.
Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (25/4/2013), angka ini sebagai ekspansi terkuat sejak Januari-Maret 2011, saat ekonomi tumbuh 1,3 persen, dan kemungkinan harapan penyok dari pemotongan tingkat suku bunga bank sentral pada akhir tahun ini.
Ekspor menyumbang lebih dari setengah produk domestik bruto (PPB) Korea Selatan, sementara pesanan luar negeri telah diperas akibat melemahnya yen, hingga menumpulkan daya saing eksportir utama, seperti Hyundai dan Samsung.
Namun data Kamis menunjukkan ekspor naik 3,2 persen dari kuartal keempat 2012, saat mengalami penurunan 1,1 persen.
Bank sentral menyampaikan dua penurunan suku bunga tahun lalu - Juli dan Oktober 2012 - yang membawa tingkat dasar menjadi 2,75 persen. Sejak itu tingkat suku bunga terus berubah.
Korsel sempat terpukul permintaan ekspor lambat dari pasar utama Eropa dan Amerika Serikat, di mana perekonomian Korea Selatan pada 2012 hanya tumbuh 2,0 persen, sebagai kecepatan paling lambat selama tiga tahun.
Awal bulan ini, bank sentral merevisi proyeksi pertumbuhan 2013 turun menjadi 2,6 persen, hanya tiga bulan setelah pemotongan dari 3,2 persen menjadi 2,8 persen.
Pekan lalu, pemerintah mengusulkan anggaran tambahan 17,3 triliun won (USD15,4 miliar) untuk membantu meningkatkan perekonomian, termasuk pengeluaran untuk pertahanan negara.
Ekonomi terbesar keempat di Asia itu diperluas disesuaikan musiman sebesar 0,9 persen kuartal-ke-kuartal pada periode Januari-Maret 2013, dibandingkan dengan 0,3 persen pada kuartal sebelumnya.
Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (25/4/2013), angka ini sebagai ekspansi terkuat sejak Januari-Maret 2011, saat ekonomi tumbuh 1,3 persen, dan kemungkinan harapan penyok dari pemotongan tingkat suku bunga bank sentral pada akhir tahun ini.
Ekspor menyumbang lebih dari setengah produk domestik bruto (PPB) Korea Selatan, sementara pesanan luar negeri telah diperas akibat melemahnya yen, hingga menumpulkan daya saing eksportir utama, seperti Hyundai dan Samsung.
Namun data Kamis menunjukkan ekspor naik 3,2 persen dari kuartal keempat 2012, saat mengalami penurunan 1,1 persen.
Bank sentral menyampaikan dua penurunan suku bunga tahun lalu - Juli dan Oktober 2012 - yang membawa tingkat dasar menjadi 2,75 persen. Sejak itu tingkat suku bunga terus berubah.
Korsel sempat terpukul permintaan ekspor lambat dari pasar utama Eropa dan Amerika Serikat, di mana perekonomian Korea Selatan pada 2012 hanya tumbuh 2,0 persen, sebagai kecepatan paling lambat selama tiga tahun.
Awal bulan ini, bank sentral merevisi proyeksi pertumbuhan 2013 turun menjadi 2,6 persen, hanya tiga bulan setelah pemotongan dari 3,2 persen menjadi 2,8 persen.
Pekan lalu, pemerintah mengusulkan anggaran tambahan 17,3 triliun won (USD15,4 miliar) untuk membantu meningkatkan perekonomian, termasuk pengeluaran untuk pertahanan negara.
(dmd)