Dual price BBM berpotensi timbulkan konflik sosial

Sabtu, 27 April 2013 - 13:07 WIB
Dual price BBM berpotensi...
Dual price BBM berpotensi timbulkan konflik sosial
A A A
Sindonews.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah menghentikan wacana dual price bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Selain sulit dilaksanakan, YLKI menilai kebijakan ini berpotensi menimbulkan konflik sosial di masyarakat.

"Dual price sangat menyulitkan konsumen dan dapat memicu konflik sosial di masyarakat," kata Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi saat menghadiri Polemik Sindo Radio dengan topik BBM Harga Ganda di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (27/4/2013).

Dia menilai, kebijakan ini dapat membingungkan masyarakat yang belum tentu mengetahui premium subsidi yang tetap pada harga Rp4.500 per liter maupun premium subsidi dengan harga Rp6.500 per liter.

"Pilihan yang baik dengan single price saja, kalau dual price sangat menyulitkan konsumen, bentuk penyimpangan juga banyak mengarah kepada ojek bensin, angkot bensin, dan menimbulkan SPBU liar di mana-mana," Jelasnya.

Tulus juga menilai pemerintah terkesan ragu atau takut untuk menaikkan harga BBM. "Saya kira sudahlah pemerintah enggak berani. Kayaknya Jero Wacik (Menteri ESDM) enggak punya rasa iba. Seharusnya Jero Wacik menjelaskan secara clear kepada masyarakat," terang dia.

Keragu-raguan pemerintah ini, lanjut Tulus, karena lebih mengutamakan pertimbangan politik. "Pertimbangan kebijakan dual price lebih mengedepankan formulasi politik daripada formulasi ekonomi," ujarnya.
(izz)
Berita Terkait
Petani di Wajo Sebut...
Petani di Wajo Sebut Kelangkaan BBM Subsidi Akibat Dijual Ilegal
Solar Langka, Nelayan...
Solar Langka, Nelayan di Maros Terpaksa Libur Melaut
Sorong Krisis BBM, Pertamina...
Sorong Krisis BBM, Pertamina Bantah dan Minta Warga Tak Panik
Solar di Gresik Kosong,...
Solar di Gresik Kosong, Nelayan dan Petani Kelimpungan
Antrean Panjang Solar...
Antrean Panjang Solar Bersubsidi Picu Kemacetan, Pertamina Bilang Begini
Pertalite Kosong Berjamaah,...
Pertalite Kosong Berjamaah, Pengamat Duga Terkendala Distribusi
Berita Terkini
Standard Chartered Uji...
Standard Chartered Uji Agunan Kripto dengan OKX
3 jam yang lalu
Pengamat Energi: Blending...
Pengamat Energi: Blending BBM Sepenuhnya Legal dan Sesuai SNI
4 jam yang lalu
Senator AS Minta Trump...
Senator AS Minta Trump Diselidiki Atas Dugaan Insider Trading
8 jam yang lalu
Penjualan Emas Melesat,...
Penjualan Emas Melesat, Hartadinata Abadi Cetak Kenaikan Laba 44,60% di 2024
9 jam yang lalu
AS-China Perang Dagang,...
AS-China Perang Dagang, Prabowo: Indonesia Netral dan Siap Jadi Jembatan
9 jam yang lalu
Jumlah Pemudik Lebaran...
Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, AHY Sebut Dinamika Wajar
10 jam yang lalu
Infografis
Asal-usul Yerusalem,...
Asal-usul Yerusalem, Kota Suci 3 Agama yang Penuh Konflik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved