Saham Mitra Pinasthika dibuka stagnan
A
A
A
Sindonews.com - Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) tampak kurang bergairah.
Dari papan bursa terlihat, saham perseroan dibuka stagnan di level Rp1.500 pada perdagangan perdananya tepat pukul 9.00 WIB, Rabu (29/5/2013).
Saham perseroan sempat tercatat pada level terendah di Rp1.500 dan tertinggi di Rp1.570. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 422 kali, volume perdagangan 32 ribu lot, dengan nilai transaksi sebesar Rp27 miliar.
Perseroan menetapkan harga perdana saham sebesar Rp1.500 per saham, dengan melepas 970 juta saham ke publik atau setara 27,37 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah penawaran perdana saham dengan nilai nominal Rp500.
"Dengan hadirnya emiten ini diharapkan bisa semakin memberi pilihan portfolio saham bagi para investor," ujar Direktur Utama BEI, Ito Warsito, di Gedung BEI Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Adapun, target raihan dana yang diharapkan perseroan dari prosesi tersebut mencapai Rp1,45 triliun. Dana hasil penawaran perdana saham akan digunakan untuk berbagai kebutuhan perseroan, seperti akuisisi perusahaan penyewaan kendaraan sekitar 25 persen dan sekitar 23 persen digunakan oleh PT Federal Karyatama untuk pembangunan fasilitas pabrikasi dan pembotolan pelumas baru.
Sedangkan sekitar 19 persen untuk membiayai akuisisi sisa saham PT Federal Karyatama,13 persen digunakan untuk mendanai sebagian pembelian kurang lebih 3.000 mobil baru, 8 persen untuk PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika sebagai ekspansi kegiatan operasi asuransi, 9 persen untuk melunasi utang ke PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank ANZ Indonesia serta sisanya untuk modal kerja.
Sebagai penjamin pelaksana emisi efek hadi PT Morgan Stanley Asia Indonesia, PT Deutshce Securities Indonesia, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities yang ditunjuk langsung oleh perseroan.
Dari papan bursa terlihat, saham perseroan dibuka stagnan di level Rp1.500 pada perdagangan perdananya tepat pukul 9.00 WIB, Rabu (29/5/2013).
Saham perseroan sempat tercatat pada level terendah di Rp1.500 dan tertinggi di Rp1.570. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 422 kali, volume perdagangan 32 ribu lot, dengan nilai transaksi sebesar Rp27 miliar.
Perseroan menetapkan harga perdana saham sebesar Rp1.500 per saham, dengan melepas 970 juta saham ke publik atau setara 27,37 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah penawaran perdana saham dengan nilai nominal Rp500.
"Dengan hadirnya emiten ini diharapkan bisa semakin memberi pilihan portfolio saham bagi para investor," ujar Direktur Utama BEI, Ito Warsito, di Gedung BEI Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Adapun, target raihan dana yang diharapkan perseroan dari prosesi tersebut mencapai Rp1,45 triliun. Dana hasil penawaran perdana saham akan digunakan untuk berbagai kebutuhan perseroan, seperti akuisisi perusahaan penyewaan kendaraan sekitar 25 persen dan sekitar 23 persen digunakan oleh PT Federal Karyatama untuk pembangunan fasilitas pabrikasi dan pembotolan pelumas baru.
Sedangkan sekitar 19 persen untuk membiayai akuisisi sisa saham PT Federal Karyatama,13 persen digunakan untuk mendanai sebagian pembelian kurang lebih 3.000 mobil baru, 8 persen untuk PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika sebagai ekspansi kegiatan operasi asuransi, 9 persen untuk melunasi utang ke PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank ANZ Indonesia serta sisanya untuk modal kerja.
Sebagai penjamin pelaksana emisi efek hadi PT Morgan Stanley Asia Indonesia, PT Deutshce Securities Indonesia, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities yang ditunjuk langsung oleh perseroan.
(rna)