OECD: Pemulihan ekonomi Eropa paling lambat

Rabu, 29 Mei 2013 - 16:42 WIB
OECD: Pemulihan ekonomi Eropa paling lambat
OECD: Pemulihan ekonomi Eropa paling lambat
A A A
Sindonews.com - Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2014 akan mempercepat. Di mana Amerika Serikat (AS) dan Jepang lebih cepat dari kawasan Eropa.

"Ekonomi global bergerak maju dan hal tersebut dapat dilakukan dalam beberapa percepatan," kata Kepala Ekonom OECD, Pier Carlo Padoan dalam outlook ekonomi semi-tahunan di Paris, seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (29/5/2013).

Bank sentral global terus mencoba meningkatkan ekonomi mereka, masing-masing Federal Reserve membeli USD85 miliar utang per bulan dan Bank of Japan (BoJ) meluncurkan stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya bulan lalu.

Di wilayah euro, Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga acuan ke rekor terendah bulan ini. "Tindakan tersebut dapat dilakukan melalui tindakan-tindakan non-konvensional lebih lanjut," kata Padoan.

OECD melihat produk domestik bruto (PDB) AS akan naik 1,9 persen tahun ini dan 2,8 persen pada 2014. Sementara Jepang meningkat 1,6 persen pada 2013 dan 1,4 persen pada tahun berikutnya. Sebaliknya, ekonomi kawasan euro akan menyusut 0,6 persen tahun ini, sebelum memperluas 1,1 persen pada 2014.

China, yang bukan anggota OECD, akan memperluas pertumbuhan sebesar 8,4 persen pada 2014, setelah mendaftar PDB 7,8 persen tahun ini.

Menyoroti situasi di Eropa, Padoan memperingatkan risiko 17 negara zona euro, bahwa meningkatnya pengangguran adalah tantangan paling mendesak, dan negara-negara di kawasan dengan surplus perdagangan, seperti Jerman perlu menaikkan upah.

Padoan juga menyoroti pelonggaran moneter berkepanjangan dapat menyebabkan pengambilan risiko berlebihan, gelembung dan misalokasi sumber daya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5702 seconds (0.1#10.140)