ABMM anggarkan capex USD275 juta di 2013
ABMM anggarkan capex USD275 juta di 2013
A
A
A
Sindonews.com - PT ABM Investama Tbk (ABMM), emiten yang bergerak di bisnis energi terintegrasi, tahun ini menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD275 juta.
“Memasuki 2013, ABM telah menyiapkan capex sebesar USD275 juta. Ini adalah investasi dan modal operasional ABM beserta entitas anak untuk menopang pertumbuhan bisnis perseroan. Ke depan, kami akan berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas produksi secara terukur dan melakukan efisiensi guna meningkatkan profil margin usaha Perseroan,” ujar Direktur Utama ABMM, Andi Djajanegara usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Kamis (30/05/2013).
Selain bisnis batu bara, ABMM juga bergerak di bisnis jasa dan pabrikasi. Untuk bisnis jasa, ABM memiliki tiga anak usaha yang bergerak di bisnis jasa yang berbeda-beda. Ketiganya adalah PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) yang bergerak di jasa ketenagalistrikan; PT Cipta Krida Bahari (CKB) yang bergerak di jasa logistic terintegrasi dan PT Sanggar Sarana Baja (SSB) yang bergerak di jasa rekayasa.
Dari ketiganya, ABMM berhasil membukukan pendapatan USD284 juta pada 2012, atau tumbuh 13,3 persen dibanding 2011 yang mencapai USD251 Juta.
Menurut Andi, lini bisnis jasa ini memberikan kontribusi terbesar kedua setelah bisnis batu bara. “Pendapatan dari bisnis jasa secara keseluruhan memberikan kontribusi sebesar 27,9 persen terhadap pendapatan konsilidasi ABM di 2012,” kata Andi.
Selain bisnis batu bara dan jasa, ABMM juga menjalan bisnis pabrikasi melalui divisi pabrikasi dan divisi alat transportasi di bawah bendera PT Sanggar Sarana Baja (SSB).
Pada segmen ini, ABMM membukukan pendapatan USD66 juta pada 2012 atau tumbuh 7,4 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai USD61 juta. Lini bisnis terakhir ii menyumbang kontribusi pendapatan sebesar 11,7 persen atau senilai USD66 juta terhadap total pendapatan konsolidasi ABM di 2012.
Untuk informasi, PT ABM Investasma Tbk merupakan anak usaha Grup Tiara Marga Trakindo (TMT), kelompok bisnis yang bergerak di industri alat berat sejak 40 tahun yang lalu. Selain itu, perusahaan ini juga mengklaim sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk penyedia jasa di sektor energi.
“Memasuki 2013, ABM telah menyiapkan capex sebesar USD275 juta. Ini adalah investasi dan modal operasional ABM beserta entitas anak untuk menopang pertumbuhan bisnis perseroan. Ke depan, kami akan berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas produksi secara terukur dan melakukan efisiensi guna meningkatkan profil margin usaha Perseroan,” ujar Direktur Utama ABMM, Andi Djajanegara usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Kamis (30/05/2013).
Selain bisnis batu bara, ABMM juga bergerak di bisnis jasa dan pabrikasi. Untuk bisnis jasa, ABM memiliki tiga anak usaha yang bergerak di bisnis jasa yang berbeda-beda. Ketiganya adalah PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) yang bergerak di jasa ketenagalistrikan; PT Cipta Krida Bahari (CKB) yang bergerak di jasa logistic terintegrasi dan PT Sanggar Sarana Baja (SSB) yang bergerak di jasa rekayasa.
Dari ketiganya, ABMM berhasil membukukan pendapatan USD284 juta pada 2012, atau tumbuh 13,3 persen dibanding 2011 yang mencapai USD251 Juta.
Menurut Andi, lini bisnis jasa ini memberikan kontribusi terbesar kedua setelah bisnis batu bara. “Pendapatan dari bisnis jasa secara keseluruhan memberikan kontribusi sebesar 27,9 persen terhadap pendapatan konsilidasi ABM di 2012,” kata Andi.
Selain bisnis batu bara dan jasa, ABMM juga menjalan bisnis pabrikasi melalui divisi pabrikasi dan divisi alat transportasi di bawah bendera PT Sanggar Sarana Baja (SSB).
Pada segmen ini, ABMM membukukan pendapatan USD66 juta pada 2012 atau tumbuh 7,4 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai USD61 juta. Lini bisnis terakhir ii menyumbang kontribusi pendapatan sebesar 11,7 persen atau senilai USD66 juta terhadap total pendapatan konsolidasi ABM di 2012.
Untuk informasi, PT ABM Investasma Tbk merupakan anak usaha Grup Tiara Marga Trakindo (TMT), kelompok bisnis yang bergerak di industri alat berat sejak 40 tahun yang lalu. Selain itu, perusahaan ini juga mengklaim sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk penyedia jasa di sektor energi.
(gpr)
Explore More