CP Prima panen ikan patin

Sabtu, 01 Juni 2013 - 13:12 WIB
CP Prima panen ikan patin
CP Prima panen ikan patin
A A A
Sindonews.com - PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) yang biasa disebut CP Prima menggelar acara panen perdana ikan patin dengan tajuk "Patin Untuk Negeri" di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim).

Acara ini dihadiri Bupati beserta jajaran Pemerintah Daerah Tulung Agung. Selain itu, panen perdana ini juga dihadiri Bank Mandiri selaku pendukung dan pemberi pinjaman kredit lunak kepada para pembudi daya dan Giant supermarket yang juga siap menampung hasil panen dan produksi olahan produk ini.

Tulungagung merupakan daerah potensial untuk budidaya ikan patin yang mempunyai nilai jual tinggi dan juga relatif stabil di pasaran. Syahri Mulyo selaku Bupati Tulungagung memberikan respon positif terhadap acara tersebut.

"Patin merupakan primadona baru karena memiliki nilai jual tinggi di pasaran dan produksi patin terus mengalami peningkatan," kata Syahri dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/6/2013).

Produksi patin di Tulungagung dari 2011 sampai 2012 mengalami peningkatan ribuan ton. Pada 2011 produksi patin hanya sekitar 345 ton, sedangkan pada 2012 produksi patin berkembang pesat mencapai 4.948 ton.

Komitmen CP Prima dalam mendukung pertumbuhan bisnis budi daya ikan air tawar pun mendapatkan apresiasi dari pemerintah Tulungagung. "Kami memberikan apresiasi kepada CP Prima yang telah bekerja keras membantu petani ikan air tawar. Kami berharap terus berlanjut, sehingga kesejahteraan petani ikan di daerah bisa semakin mapan," ungkapnya.

Melihat keberhasilan panen perdana ikan patin tersebut, Syahri mengharapkan industri ini dapat terus berkembang dan CP Prima tetap mendampingi proses budidaya sampai ke pengolahannya.

General Manager Fish Feed for East Area CP Prima, Stephanie Endang Setiyowati mengatakan, setelah dipanen patin-patin tersebut akan diolah menjadi patin filet atau dory fillet. "Saat ini CP Prima telah memproduksi patin filet (dory fillet) sebanyak 50 ton, padahal permintaan pasar mencapai lebih dari 100 ton," jelasnya.

Stephanie mengatakan, apabila demand besar maka produksi patin akan ditingkatkan. Tidak hanya produksi, petani juga akan dibina agar dapat budidaya patin sampai 700-1.200 gram, karena selama ini di pasar tradisional hanya 300 gram. Untuk pemasaran, Stephanie menerangkan masih dilakukan di sektor lokal karena saat ini pemerintah masih melakukan impor ikan patin dari Vietnam.

Dengan adanya kegiatan Panen Perdana ini, diharapkan bisa menjadi pilot project pengembangan budidaya ikan patin di seluruh daerah di Indonesia. CP Prima juga siap untuk terus membantu para pembudi daya ikan patin dengan memberikan pendampingan, bantuan alih teknologi, penyediaan pakan berkualitas hingga penyerapan hasil produksi dari para pembudidaya ikan patin.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3947 seconds (0.1#10.140)