Kinerja ekspor RI mengalami penurunan 7,1%
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan menjelaskan, bahwa bulan April 2013 mengalami penurunan sebesar 2,2 persen dari bulan sebelumnya (MoM). Ekspor bulan April 2013 mencapai USD14,7 miliar, terdiri dari ekspor migas sebesar USD2,4 miliar (turun 18,4 persen MoM) dan ekspor nonmigas USD12,3 miliar (naik 1,7 persen MoM).
Dengan demikian, ekspor Indonesia selama periode Januari-April 2013 mencapai USD60,1 miliar, turun 7,1 persen YoY. Penurunan nilai ekspor tersebut dipicu oleh belum membaiknya harga beberapa komoditas ekspor nonmigas Indonesia di pasar internasional.
“Hal itu terlihat dari masih meningkatnya permintaan volume ekspor nonmigas. Volume ekspor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 13,1 persen. Beberapa produk Indonesia yang mengalami fenomena serupa antara lain sawit, karet dan produknya, mesin, batu bara, produk kimia, kertas, dan barang-barang rajutan," papar Gita pada konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (4/6/2013).
Negara tujuan ekspor nonmigas yang memiliki pencapaian nilai ekspor terbesar selama Januari-April 2013 secara berurutan adalah China dengan nilai sebesar USD 6,8 miliar, Jepang (USD 5,4 miliar), India (USD 5 miliar), Singapura (USD 4,4 miliar), Amerika Serikat (USD 3,8 miliar), Korea Selatan (USD 2,5 miliar), Malaysia (USD 2,1 miliar), Thailand (USD 1,8 miliar), Filipina (USD 1,3 miliar), serta Taiwan (USD 1,3 miliar).
Sepuluh pasar ekspor utama tersebut berkontribusi sebesar 69,3 persen dari total ekspor nonmigas. Nilai ekspor ke beberapa negara yang nilainya mengalami kenaikan yang signifikan adalah Singapura dengan kenaikan mencapai USD475,0 juta.
Disusul urutan berikutnya yaitu Amerika Serikat, India, Filipina, Myanmar, Nigeria, Mesir, Brunei Darussalam, Viet Nam, dan Ghana yang mengalami kenaikan sebesar USD32 juta sampai dengan USD157 juta.
Dengan demikian, ekspor Indonesia selama periode Januari-April 2013 mencapai USD60,1 miliar, turun 7,1 persen YoY. Penurunan nilai ekspor tersebut dipicu oleh belum membaiknya harga beberapa komoditas ekspor nonmigas Indonesia di pasar internasional.
“Hal itu terlihat dari masih meningkatnya permintaan volume ekspor nonmigas. Volume ekspor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 13,1 persen. Beberapa produk Indonesia yang mengalami fenomena serupa antara lain sawit, karet dan produknya, mesin, batu bara, produk kimia, kertas, dan barang-barang rajutan," papar Gita pada konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (4/6/2013).
Negara tujuan ekspor nonmigas yang memiliki pencapaian nilai ekspor terbesar selama Januari-April 2013 secara berurutan adalah China dengan nilai sebesar USD 6,8 miliar, Jepang (USD 5,4 miliar), India (USD 5 miliar), Singapura (USD 4,4 miliar), Amerika Serikat (USD 3,8 miliar), Korea Selatan (USD 2,5 miliar), Malaysia (USD 2,1 miliar), Thailand (USD 1,8 miliar), Filipina (USD 1,3 miliar), serta Taiwan (USD 1,3 miliar).
Sepuluh pasar ekspor utama tersebut berkontribusi sebesar 69,3 persen dari total ekspor nonmigas. Nilai ekspor ke beberapa negara yang nilainya mengalami kenaikan yang signifikan adalah Singapura dengan kenaikan mencapai USD475,0 juta.
Disusul urutan berikutnya yaitu Amerika Serikat, India, Filipina, Myanmar, Nigeria, Mesir, Brunei Darussalam, Viet Nam, dan Ghana yang mengalami kenaikan sebesar USD32 juta sampai dengan USD157 juta.
(gpr)